RESPON IMUNOGENIK PROTEIN PERMUKAAN 23 kDa Streptococcus pneumoniae
Abstract
Pneumonia merupakan salah satu penyebab terbesar kematian anak di seluruh
dunia yang membunuh sekitar 1,1 juta anak dibawah 5 tahun setiap tahun, merupakan
18% dari seluruh kematian anak dibawah usia 5 tahun di seluruh dunia, lebih banyak
dari AIDS, malaria dan tuberculosis. Studi mikrobiologik menemukan penyebab
utama bakteriologik pneumonia pada anak balita adalah Streptococcus pneumoniae
(30-50% kasus). Infeksi oleh S. pneumoniae dipengaruhi oleh beberapa faktor
virulensi, salah satunya adalah protein permukaan. Pada penelitian pendahuluan telah
diperoleh protein permukaan dengan berat molekul 23 kDa dari hasil uji SDS-PAGE.
Protein permukaan tersebut terbukti berfungsi sebagai adhesin pada enterosit mencit,
dan terdapat pengaruh konsentrasi protein permukaan yang disalutkan pada enterosit
mencit terhadap indeks adhesi. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan protein
permukaan S. pneumoniae dengan berat molekul 23 kDa bersifat imunogenik melalui
uji hambat hemaglutinasi dan uji hambat adhesi.
Uji hambat hemaglutinasi dilakukan dengan menginkubasikan serum dan
bakteri, kemudian dicampur dengan eritrosit dan diamati adanya aglutinasi atau
presipitat pada microplate. Uji hambat adhesi dilakukan dengan melakukan
pengenceran antibodi yang terdapat pada serum dengan pengenceran 0x, 1x, 2x, 3x,
4x dan 5x, kemudian diinkubasikan dengan bakteri dan disalutkan pada enterosit.
Hasil uji hambat hemaglutinasi dilihat dari titer HI yang menunjukkan
pengenceran tertinggi yang mampu memberikan nilai (+), dengan cara melihat
adanya presipitat eritrosit. Hasil uji hambat adhesi dilihat dari indeks adhesi atau
jumlah perlekatan bakteri. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara pengenceran antibodi dan indeks adhesi dengan nilai
signifikansi 0,035. Koefisien korelasi (r) yang dihasilkan yaitu -0.788 yang berarti
bahwa hubungan negatif antara keduanya termasuk hubungan sangat kuat. Presentase
besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat dari besarnya R square, yaitu 0,620 yang
menunjukkan terdapat pengaruh pengenceran antibodi sebesar 62% terhadap
besarnya indeks adhesi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa protein
permukaan S. pneumoniae dengan berat molekul 23 kDa bersifat imunogenik dengan
terbentuknya antibodi yang mampu menghambat proses hemaglutinasi pada titer ½
dan ¼. Pada uji hambat adhesi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengenceran
antibodi yang disalutkan pada enterosit mencit, maka kemampuan dalam
menghambat adhesi bakteri dengan sel inang semakin lemah terlihat dengan semakin
banyak bakteri S. pneumoniae yang menempel pada enterosit mencit.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1508]