Show simple item record

dc.contributor.authorElfa Fithriyana
dc.date.accessioned2013-12-07T06:03:35Z
dc.date.available2013-12-07T06:03:35Z
dc.date.issued2013-12-07
dc.identifier.nimNIM090110201017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6032
dc.description.abstractKetidakadilan Gender Novel Sali Karya Dewi Linggasari; Elfa Fithriyana;090110201017; 2013: 82; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember. Penelitian ini difokuskan untuk menjawab rumusan masalah yaitu, 1) Bagaimana keterjalinan unsur-unsur struktural yang terdapat dalam novel Sali karya Dewi Linggasari yang meliputi tema, tokoh dan perwatakan, latar, serta konflik? 2) Bagaimana aspek-aspek ketidakadilan gender dalam novel Sali karya Dewi Linggasari meliputi marginalisasi, stereotip, subordinasi, kekerasan, dan beban kerja. Tujuan penelitian yaitu: 1) Mendeskripsikan keterjalinan antar unsur-unsur struktural yang ada dalam novel Sali karya Dewi Linggasari yang meliputi: tema, penokohan dan perwatakan, konflik, dan latar. 2) Mendiskripsikan aspek-aspek ketidakadilan gender dalam novel Sali karya Dewi Linggasari yang meliputi marginalisasi, stereotip, kekerasan, subordinasi, dan beban kerja. Metode yang digunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun langkah-langkah metode kualitatif deskriptif dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) membaca novel secara keseluruhan; 2) mengidentifikasi dan mengolah data denganmengklasifikasikan data-data yang berhubungan dengan unsur-unsur struktural; 3) mengumpulkan data-data yang diperoleh berdasarkan pokok permasalahan penelitian; 4) memilah data-data sesuai masalah penelitian; 5) mengidentifikasi dan mengolah data dengan mengklasifikasikan data-data yang berhubungan dengan ketidakadilan gender; 6) melakukan analisis struktural; 7) melakukan analisis ketidakadilan gender; 8) menarik kesimpulan dari analisis tersebut. Hasil analisis dari penelitian novel Sali karya Dewi Linggasari menunjukkan keadaan atau suasana.Tokoh Liwa mengalami keadaan yang benar-benar berada pada posisi psikis paling rendah.Tema mayor adalah seorang wanita yang putus asa karena terbelenggu adat menyebabkan dirinya menyerah pada kehidupan.Sedangkan tema minor yaitu, bentuk perlawanan kepada adat, kepala keluarga yang tunduk pada vii adat.Tema mayor dan tema minor tersebut memiliki keterkaitan dan saling mendukung. Tokoh utamanya adalah Liwa. merupakan tokoh yang memiliki watak bulat (round character) karena mengalami perubahan watak.Dari awal sampai akhir cerita Liwa memiliki perubahan watak.Tokoh utama didukung oleh tokoh bawahan.Tokoh bawahan yang banyak berhubungan dengan tokoh utama adalah Kugara, Lapina, Ibarak, dan Gayatri. Tokoh Kugara, Lapina, Ibarak, dan Gayatri dalam novel tersebut berwatak datar (flat character) karena tidak mengalami perubahan watak. Penggambaran latar meliputi latar tempat, latar waktu, latar sosial.Latar tempat terjadi di honai, kebun, dan puskesmas.Latar waktu terjadi pada pagi hari dan malam hari.Sedangkan latar sosial mengambil suasa kedaerahan.Konflik yang ada yaitu konflik fisik dan konflik batin. Konflik fisik yaitu antara manusia dan manusia terjadi antaraLiwa dan Ibarak, dan Lapina dan Kugara. Konflik antara manusia dan alam dialami oleh tokoh Gayatri. Konflik batin dibagi menjadi dua yaitu konflik batin ide dengan ide dialami oleh tokok Liwa dan Ibarak, Liwa dan Gayatri. Konflik antara manusia dan kata hatinya dialami oleh tokoh Liwa, Lapina, dan Gayatri. Analisis pragmatik yang dititikberatkan pada ketidakadilan gender meliputi: marginalisasi, subordinasi, sterotipe, kekerasan, dan beban kerja. Marginalisasi diamali oleh tokoh Liwa.Marginalisasi juga dialami oleh perempuan-perempuan suku dani. Subordinasi dilakukan oleh Ibarak kepada Liwa.Subordinasi juga dialami oleh Gayatri yang dianggap lemah. Sterotipe dilakukan oleh Kugara kepada Lapina.Lapina dianggap sebagai budak setelah dibayar dengan duapuluh ekor babi.Sterotipe juga dilakukan Ibarak kepada Liwa.Kekerasan meliputi bentuk pemerkosaan terhadap perempuan, termasuk dalam rumah tangga yang dilakukan Kugara terhadap Lapina, tindakan pemukulan dan serangn fisik yang terjadi di rumah tangga yang dilakukan Ibarak terhadap Liwa.Bentuk penyiksaan yang mengarah kepada organ kelamin tidak terdapat bentuk penyiksaan yang mengarah kepada organ alat kelamin, kekerasan dalam bentuk viii pelacuran dilakukan Ibarak kepada Liwa, kekerasan dalam bentuk pornografi dilakukan Ibarak kepada Liwa.pemaksaan sterilisasi dalam Keluarga Berencana tidak terdapat dalam novel, kekerasan terselubung dilakukan oleh Lopes terhadap Liwa, dan pelecehan seksual tidak terdapat dalam novel. Beban kerja dialami Liwa dan Lapina semenjak menikah.Dari keseluruhan analisis struktural dan pragmatik dapat diketahui bahwa antara unsur-unsur itu ada keterkaitan yang erat. Manfaat yang diperoleh penulis setelah menganalisis marginalisasi dalam novel Sali adalah, perempuan harus dapat memberikan pengertian kepada orangorang terdekat bahwa perempuan tidak dapat diperlakukan dengan semena-mena apapun alasanya. Perempuan juga harus meningkatkan kualitas sumber dayanya agar dapat mengurangi marginalisasi yang sering diterimanya, sehingga perempuan mendapatkan hak yang sama dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat agar tidak dikuasai oleh laki-laki. Perempuan harus memiliki pendidikan yang tinggi agar dalam masyarakat dapat diterima sehingga tidak terjadi subordinasi.Manfaat dari menganalisis sterotipe dalam novel Sali yaitu perempuan harus dapat menggali kemampuan diri agar dapat terhindar dari sterotipe yang melekat pada dirinya. Perempuan hendaklah meningkatkan pengetahuan agar tidak selalu ditindas dan diremehkan, sehingga tidak mendapatkan pelabelan negatif karena dianggap tidak dapat melakukan pembelaan terhadap dirinya sendiri. Manfaat dari menganalisis kekerasan dalam novel Saliadalah perempuan harus dapat menolak dengan tegas terhadap kekerasan yang diterimanya.Perempuan juga harus tampil kuat agar laki-laki tidak memperlakukannya dengan semena-mena. Perempuan berhak melakukan pembelaan terhadap dirinya jika merasa benar, agar laki-laki tidak semena-sema berperilaku kasar terhadap perempuan. Pekerjaan dalam rumah tangga harus diatur secara benar-benar, sehingga tidak terjadinya beban kerja ganda pada salah satu pihak.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090110201017;
dc.subjectDEWI LINGGASARIen_US
dc.titleANALISIS KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL SALIKARYA DEWI LINGGASARIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record