dc.description.abstract | Hasil penelitian menunjukkan (1) Saluran pemasaran kopi arabika tersebut
terdiri dari enam saluran pemasaran yaitu lima saluran kopi olah kering dan satu
saluran kopi olah basah. Lembaga pemasaran yang terlibat terdiri dari petani
sebagai produsen, tengkulak, pedagang pengumpul desa, pedagang besar,
eksportir (PT Indokom Citra Persada), dan pedagang provinsi (UD Wijaya), dan
Trader (Importir). Saluran kopi olah basah adalah a) petani-pedagang besarpedagang
provinsi-konsumen, b) petani-pedagang pengumpul desa-pedagang
besar-eksportir-trader, c) petani-pedagang pengumpul desa-pedagang besarpedagang
provinsi-konsumen, d) petani-tengkulak-pedagang besar-pedagang
provinsi-konsumen, e) petani-tengkulak-pedagang pengumpul desa-pedagang
besar-eksportir-trader dan satu pemasaran kopi olah basah yaitu petani-pedagang
pengumpul desa-pedagang besar-eksportir-trader, dan fungsi-fungsi pemasaran
yang dilakukan oleh setiap lembaga yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan
fungsi penyedia sarana, (2) Fungsi-fungsi pemasaran tidak sepenuhnya dilakukan
oleh masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran kopi
arabika. Petani hanya melakukan fungsi penjualan, pengangkutan, pemprosesan,
informasi harga, dan pembiayaan. Tengkulak melakukan fungsi pertukaran, fungsi
pengangkutan, informasi harga, penanggungan resiko, pengumpulan, dan
pembiayaan. Pedagang pengumpul desa melakukan fungsi pertukaran, fungsi
pengangkutan, pemprosesan, informasi harga, penanggungan resiko,
pengumpulan dan pembiayaan. Pedagang besar melakukan fungsi pertukaran,
pengangkutan, informasi harga, penanggungan resiko, pengumpulan, dan
pembiayaan. Pedagang provinsi melakukan fungsi pertukaran, pengangkutan,
penyimpanan, informasi harga, penanggungan resiko, dan pengumpulan. Eksportir
melakukan seluruh fungsi pemasaran yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan
penyedia sarana, (3) Struktur pasar dalam pemasaran kopi arabika di Desa
Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember yaitu struktur pasar
oligopsoni, (4) Perilaku pasar dalam pemasaran kopi arabika di Desa Karangpring
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dari masing-masing kriteria dapat
disimpulkan perilaku pasar kopi arabika tidak baik karena praktek penentuan
harga kopi arabika didominasi oleh pedagang perantara,biaya pemasaran tidak
seragam, penentuan harga tidak jujur,tidak ada intervensi pemerintah dalam hal
kebijakan harga, (5) Keragaan pasar kopi arabika di Desa Karangpring Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember dari masing-masing kriteria tidak baik karena
marjin pemasaran relatif besar, distribusi margin tidak merata, dan efisiensi
pemasaran kecil. | en_US |