Show simple item record

dc.contributor.authorSulistyo Dwi Kartining Putro
dc.date.accessioned2014-11-03T03:14:22Z
dc.date.available2014-11-03T03:14:22Z
dc.date.issued2014-11-03
dc.identifier.nimNIM100210103054
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59888
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2014 di Laboratorium Pendidikan Biologi Gedung III FKIP Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 kelompok perlakuan yang terdiri dari P0 (perlakuan kontrol), P1 (konsentrasi glisin 250 ppm), P2 (konsentrasi glisin 500 ppm) dan P3 (konsentrasi glisin 750 ppm) dengan 3 kali pengulangan. Masingmasing pengulangan terdiri dari 10 ekor larva sehingga total larva ulat sutera yang dibutuhkan sebanyak 120 ekor. Data yang diperoleh yaitu berat larva, panjang larva, lama perkemangan larva, jumlah telur, bentangan sayap imago, berat kokon, berat kulit kokon, dan mortalitas. Analisis data yang digunakan adalah ANOVA untuk mengetahui pengaruh fortifikasi glisisn pada pakan terhadap pertumbuhan dan perkembangan ulat sutera liar (Cricula trifenestrata Helf). Hasil uji ANOVA yang signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan dari masingmasing perlakuan. Hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa, Fortifikasi glisin pada daun pakan Criculla trifenestrata Helf berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan dengan hasil tertinggi pada kosentrasi 750 ppm, untuk rerata berat larva (10,1053 g), panjang instar (5,6 cm), berat kokon (0,0968 g), berat kulit kokon (0,0638 g), lama pertumbuhan instar (4 hari), lama imago (5 hari), dan jumlah telur yang dihasilkan (1,4 butir), sedangkan untuk mortalitas tertinggi pada perlakuan kontrol sebesar (5,42 %), dan pada bentangan sayap hasil tertinggi pada perlakuan 500 ppm sebesar (5,13 cm) Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa konsentrasi glisin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan C. trifenestrata Helf. yang maksimal adalah perlakuan 750 ppm. Berdasarkan hasil analisis untuk keseluruhan parameter yang diamati perlakuan menggunakan konsentrasi glisin 750 ppm terjadi perkembangan dan petumbuhan semakin cepat, dan hasil kokon yang didapat semakin meningkat, dan mortalitas rendah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210103054;
dc.subjectDaun Jambu Mete, Glisin, Ulat Sutera Liaren_US
dc.titleFORTIFIKASI DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) MENGGUNAKAN GLISIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ULAT SUTERA LIAR (Cricula trifenestrata Helf.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record