PENERAPAN DEEP DIALOGUE/ CRITICAL THINKING (DD/CT) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS X IS -2 DI SMAN ARJASA TAHUN AJARAN 2013/2014
Abstract
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. Indikator berpikir kritis peserta didik
yang diukur pada saat proses pembelajaran berlangsung antara lain : (1)
menyampaikan pendapat pada siklus 1 memperoleh presentase sebesar 56,94%,
siklus 2 sebesar 62,5% dan siklus 3 sebesar 80,55%; (2) mempertahankan
pendapat pada siklus 1 memperoleh presentase sebesar 60,41%, siklus 2 sebesar
71,52% dan siklus 3 sebesar 81,94%; (3) menarik kesimpulan pada siklus 1
memperoleh presentase sebesar 56,25%, siklus 2 sebesar 69,44% dan siklus 3
sebesar 79,16%; (4) membuat perbandingan pada siklus 1 memperoleh presentase
sebesar 59,72%, siklus 2 sebesar 72,22% dan siklus 3 sebesar 77,77%; (5)
mengevaluasi argumen pada siklus 1 memperoleh presentase sebesar 61,11%,
siklus 2 sebesar 71,52% dan siklus 3 sebesar 79,86%.
Hasil belajar aspek kognitif pada siklus 1 memperoleh presentase sebesar
66,67%, siklus 2 sebesar 72,22%, dan siklus 3 sebesar 77,78%. Hasil belajar apek
psikomotor dibagi menjadi 2 indikator yaitu: (1) menganalisis fakta pada siklus 1
memperoleh presentase sebesar 55,16%, siklus 2 sebesar 64,58% dan siklus 3
sebesar 72,22%; (2) memecahkan masalah pada siklus 1 memperoleh presentase
sebesar 54,86%, siklus 2 sebesar 70,13% dan siklus sebesar 79,86%.
Kesimpulan hasil penelitian: (1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir
kritis peserta didik, peserta didik lebih aktif dan semangat dalam proses
pembelajaran sejarah; (2) terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dengan
penerapan Deep Dialogue/ Critical Thinking dengan pendekatan Scientific dalam
proses pembelajaran di Kelas X IS-2 SMAN Arjasa yaitu pada siklus I, II, dan III.