PENERAPAN MODEL CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING AND EXTENDING (CORE) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS X 3 SMAN 1 BANGOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014
Abstract
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kreativitas peserta didik
dan hasil belajar sejarah. Pada siklus 1 persentase kreativitas peserta didik secara
klasikal 60,48%, pada siklus 2 meningkat menjadi 71,23%, pada siklus 3 meningkat
menjadi 77,95% . Pada siklus 1 hasil belajar kognitif memperoleh persentase sebesar
70,96%, pada siklus 2 memperoleh persentase 77,41% pada siklus 3 memperoleh
persentase 83,87%. Pada siklus 1 hasil belajar aspek psikomotorik memperoleh
persentase sebesar 62,29%, pada siklus 2 memperoleh persentase 71,57% dan pada
siklus 3 memperoleh persentase 77,21%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) penerapan model pembelajaran
CORE pada pembelajaran sejarah dapat meningkatkan kreativitas peserta didik kelas
X 3 SMA Negeri 1 Bangorejo; (2) penerapan model pembelajaran CORE pada
pembelajaran sejarah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X 3 SMA
Negeri 1 Bangorejo. Peningkatan kreativitas dan hasil belajar sejarah diketahui
setelah melakukan penelitian persiklus menggunakan model pembelajaran CORE.
Saran dari penelitian ini adalah bagi pendidik sejarah, sebaiknya menggunakan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas sehingga dapat mempengaruhi
hasil belajar peserta didik; bagi lembaga pendidikan, dapat berguna dan digunakan
sebagai umpan balik bagi kebijaksanaan yang diambil dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan dan kegiatan pembelajaran; bagi peneliti selanjutnya, agar dapat
lebih mengembangkan penelitian pembelajaran dengan model pembelajaran CORE
pada materi yang lain dalam ruang lingkup yang luas dan dalam jangka waktu yang
lama.