Show simple item record

dc.contributor.authorADITYA AKBAR NAUFAL
dc.date.accessioned2014-10-30T01:22:05Z
dc.date.available2014-10-30T01:22:05Z
dc.date.issued2014-10-30
dc.identifier.nimNIM090910302033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59742
dc.description.abstractPenelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, lokasi penelitian ini dilakukan di PP Al-Ghafur, Desa Sukowiryo Kecamatan Kota Bondowoso Kabupaten Bondowoso. Informan dalam penelitian ini terdiri dari lima mantan pasien yang sudah sembuh setelah dirawat di pondok Al-Ghafur, dan enam keluarga pasien serta para informan lainnya. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih 3 bulan. Teknik penentuan informan dengan menggunakan purposive sampling dengan pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan teknik triangulasi data. Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan dan pemilahan data, kemudian di interpretasi dengan teori, pemaparan hasil penelitian, dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan proses interaksi sosial dalam rehabilitasi pasien gangguan jiwa, yaitu sebelum dirawat dan sedang dirawat di pondok Al-Ghafur. a. Pada saat sebelum di bawa dirawat kepondok, baik keluarga dan masyarakat memiliki persepsi akan kondisi orang gila sebagai orang yang berperilaku aneh dan tindakan-tindakannya tidak lagi sesuai dengan kenyataan. Karena perubahan perilaku dan tindakan yang nampak mengarah pada perilaku kekerasan, maka baik keluarga dan masyarakat menjadi takut untuk berinteraksi dengan penderita gangguan jiwa tersebut dan keluarga memilih untuk merawatkannya kepondok demi kesembuhan penderita. b. Pada saat sedang dirawat dalam pondok, para pasien tersebut direhabilitasi secara baik dengan metode pendekatan agama Islam. Hubungan interaksi sosial di dalam pondok menunjukkan hubungan yang harmonis, namun hubungan interaksi sebagian pasien dengan keluarga mereka ada yang bersifat kurang baik, di mana dari sebagian keluarga pasien menunjukkan sebuah tindakan yang apatis dan kurang begitu memberikan motivasi serta dorongan dalam proses penyembuhan pasien, baik dengan cara membesuk maupun membawa pasien pulang ketika sudah dinyatakan sembuh. Hal ini disebabkan karena pengalaman keluarga yang pernah hidup berdampingan dengan penderita gangguan jiwa yang memiliki kecenderungan perilaku kekerasan terhadap orang lain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090910302033;
dc.subjectInteraksi Sosial, Pasien Gangguan Jiwaen_US
dc.titlePROSES INTERAKSI SOSIAL DALAM REHABILITASI PASIEN GANGGUAN JIWAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record