KOMPLEKSITAS KEKUASAAN OLIGARKI DALAM PROSES DEMOKRATISASI DI FILIPINA
Abstract
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa oligarki di era demokrasi pada
pemerintahan Gloriya Maccapgal Arroyo mengikuti alur dari OCP yaitu terjadi
desentralisasi oligarki. Tidak hanya terjadi pada presiden Arroyo dan Kroni, Oligarki
juga terjadi pada parlemen dan pemerintahan lokal. Oligarki pada parlemen terjadi
salah satunya dengan politik pork barelyaitu dana aspirasi yang diselewengkan
melalui kontraktor fiktif sedangkan pada pemerintahan lokal, oligarki terjadi karena
kuatnya dinasti di daerah serta memonopoli kekerasaan seperti yang terjadi pada
daerah Mindanau. Setidaknya dapat dipetakan menjadi dua bentuk oligarki, pertama
oligarki politik dimana hampir sebagian besar pimpinan partai, senator, konggres
serta presiden adalah berasal dari politik dinasti. Kedua, oligarki ekonomi yaitu
kebijakan privatisasi dan liberalisasi ternyata tidak menghasilkan pemerintahan yang
baik (good governance) sesuai dengan cita-cita diadopsinya penyesuaian struktural
oleh IMF dan Word Bank. Penyesuaian struktural terutama privatisasi menjadi
mekanisme transfer kepemilikan yang semula dikuasasi oleh negara menjadi dikuasai
oleh oligarki. Pada pemerintahan Arroyo, 31 persen ekonomi Filipina dikuasai oleh
40 konglomerat Filipina selebihnya berasal dari rakyat. Hal ini menandakan
ketimpangan yang besar karena oligarki.