Show simple item record

dc.contributor.authorMutia Ika Ardyantari
dc.date.accessioned2014-10-29T06:26:55Z
dc.date.available2014-10-29T06:26:55Z
dc.date.issued2014-10-29
dc.identifier.nimNIM100910201016
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59703
dc.description.abstractDalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan merupakan paradigma kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dengan fokus penelitian untuk mengetahui keterbukaan, kejelasan dan kemudahan mengakses informasi penyelenggaraan pelayanan vaksinasi meningitis . Lokasi penelitian adalah di KKP Kelas II Probolinggo wilayah kerja Pelabuhan TanjungWangi.Kantor ini beralamat di Jl. Raya Situbondo km 10 Meneng Kabupaten Banyuwangi, Telepon (0333) 510536. Waktu penelitian dilakukan dengan batas waktu penelitian selama 2 bulan yaitu pada 26Februari - 26April. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam dan observasi dengan data sekunder melalui dokumentasi dan studi kepustakaan. Informan dalam penelitian ini ada dua yaitu dari pihak penyelenggara layanan (pegawai KKP) dan pengguna layanan (calon jamaah umroh). Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis Miles dan Huberman untuk mencapai kesimpulan guna menjawab rumusan masalah. Agar penelitian memiliki derajat kepercayaan (validitas) peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan sumber dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Untuk mengetahui transparansi dalam pelayanan vaksinasi meningitis di KKP TanjungWangi peneliti menggunakan 3 Indikator Dwiyanto sebagai alat ukur.Didapatkan hasil bahwa transparansi administrasi pada pelayanan vaksinasi di KKP TanjungWangi tidak transparan. Kurangnya partisipasi pasien jamaah umroh dalam menanyakan informasi kepada petugas vaksin. Dan petugas vaksin juga tidak menjelaskan apa yang diperlukan pasien ketika proses penyuntikan pasien berjalan. Selain itu dalam peraturan Kemenkes dokter bertindak sebagai pengawas kegiatan vaksinasi meningitis, pada kenyataannya dilapangan tidak ditemukan adanya dokter hanya perawat saja. Jadi untuk memperbaiki proses transparansi administrasi agar berjalan dengan baik seharusnya penambahan tenaga medis perlu ditambahkan agar kegiatan vaksinasi berjalan efektif. Sedangkan untuk administrasi pelayanan sudah berjalan dengan baik dan transparan sehingga hal ini perlu dijaga untuk kedepannya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100910201016;
dc.subjectTransparansi Pelayanan, Vaksinasi Meningitis, Jamaah Umrohen_US
dc.titleTRANSPARANSI PELAYANAN DALAM VAKSINASI MENINGITIS CALON PESERTA UMROH (STUDI DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO WILAYAH KERJA PELABUHAN TANJUNGWANGI KABUPATEN BANYUWANGI)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record