TRANSPARANSI PELAYANAN DALAM VAKSINASI MENINGITIS CALON PESERTA UMROH (STUDI DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO WILAYAH KERJA PELABUHAN TANJUNGWANGI KABUPATEN BANYUWANGI)
Abstract
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan merupakan paradigma
kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dengan fokus penelitian untuk
mengetahui keterbukaan, kejelasan dan kemudahan mengakses informasi
penyelenggaraan pelayanan vaksinasi meningitis . Lokasi penelitian adalah di KKP
Kelas II Probolinggo wilayah kerja Pelabuhan TanjungWangi.Kantor ini beralamat di
Jl. Raya Situbondo km 10 Meneng Kabupaten Banyuwangi, Telepon (0333) 510536.
Waktu penelitian dilakukan dengan batas waktu penelitian selama 2 bulan yaitu pada
26Februari - 26April. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara secara mendalam dan observasi dengan data sekunder melalui
dokumentasi dan studi kepustakaan. Informan dalam penelitian ini ada dua yaitu dari
pihak penyelenggara layanan (pegawai KKP) dan pengguna layanan (calon jamaah
umroh). Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis Miles dan
Huberman untuk mencapai kesimpulan guna menjawab rumusan masalah. Agar
penelitian memiliki derajat kepercayaan (validitas) peneliti menggunakan teknik
triangulasi dengan sumber dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi.
Untuk mengetahui transparansi dalam pelayanan vaksinasi meningitis di KKP
TanjungWangi peneliti menggunakan 3 Indikator Dwiyanto sebagai alat
ukur.Didapatkan hasil bahwa transparansi administrasi pada pelayanan vaksinasi di
KKP TanjungWangi tidak transparan. Kurangnya partisipasi pasien jamaah umroh
dalam menanyakan informasi kepada petugas vaksin. Dan petugas vaksin juga tidak
menjelaskan apa yang diperlukan pasien ketika proses penyuntikan pasien berjalan.
Selain itu dalam peraturan Kemenkes dokter bertindak sebagai pengawas kegiatan
vaksinasi meningitis, pada kenyataannya dilapangan tidak ditemukan adanya dokter
hanya perawat saja. Jadi untuk memperbaiki proses transparansi administrasi agar
berjalan dengan baik seharusnya penambahan tenaga medis perlu ditambahkan agar
kegiatan vaksinasi berjalan efektif. Sedangkan untuk administrasi pelayanan sudah
berjalan dengan baik dan transparan sehingga hal ini perlu dijaga untuk kedepannya.