dc.description.abstract | Dengan semakin meningkatnya konsumsi dan tingginya harga bahan bakar solar di Indonesia, maka diperlukan upaya mencari bahan bakar altematif, salah satunya adalah
Biodiesel. Bahan bakar terbarukan ini memiliki sifat dapat diperbaharui, diurai dan tidak beracun. Pembuatan biodiesel dilakukan dengan metode transesterifikasi menggunakan
metanol dan katalis dengan konsentrasi tertentu. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan, mengamati, menguji, dan menganalisa faktor yang mempengaruhi proses pembuatan biodiesel dari tiga bahan nabati yaitu dari minyak biji karet, minyak goreng bekas dan minyak dari bekatul padi. Penelitian ini dilaksanakan di
laboratorium Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian dan laboratorium Rekayasa Pangan pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember pada bulan Pebuari sampai Oktober 2006. Mesin dan peralatan yang digunakan pada penelitian ini meliputi pengupas biji karet, penghancur daging biji karet, pengempa biji karet, peralatan pembuat biodiesel, pengaduk otomatis, beaker-glass, thermometer, kompor listrik, kertas saring, bak penampung, soxhlet, timbangan analitis, destilator, sendok pengaduk, pemanas, flask, gelas ukur, gelas pipet, dan fire point tester, rotary viscometer, born kalorimeter, erlenmeyer 200, 500 dan 1000 ml. Dapat disimpulkan bahwa minyak biji karet dan minyak goreng bekas memiliki sifat fisik yang hampir sama dengan solar, kualitas biodiesel dipengaruhi oleh kuantitas pemberian metanol dan katalis, waktu dan suhu reaksi, homogenisasi campuran reaksi, pemurnian fase ester dan gliserol. | en_US |