Show simple item record

dc.contributor.authorRuly Subardi, Aldis
dc.contributor.authorRachmad Soetijono, Iwan
dc.contributor.authorAtikah, Warah
dc.date.accessioned2014-08-13T04:51:12Z
dc.date.available2014-08-13T04:51:12Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58840
dc.description.abstractHadirnya Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengakibatkan sistem ketatanegaraan Republik Indonesia menjadi 2 kamar yang biasa disebut dengan bikameral. Munculnya DPD mempertegas doktrin Trias Politica yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Akan tetapi dalam kenyataannya kewenangan DPD dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia seakan-akan dibatasi, khususnya di bidang legisalsi .Kewenangan DPD seakan-akan dibatasi dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Undang-Undang –Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Atas dasar itulah maka pimpinan DPD mengajukan gugatan di Mahkamah Konstitusi untuk menguatkan kewenangan DPD di dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia khususnya dalam bidang legislasi.en_US
dc.publisherUNEJen_US
dc.relation.ispartofseriesArtikel Ilmiah Mahasiswa;
dc.subjectDPDen_US
dc.subjectKetatanegaraanen_US
dc.subjectBikameralen_US
dc.subjectTrias Politicaen_US
dc.subjectLegislasien_US
dc.titleKEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM PROSES LEGISLASI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • SRA-Law [296]
    Koleksi Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa S1 Bidang Hukum (FH)

Show simple item record