dc.description.abstract | Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Fakultas Farmasi Universitas Jember. Hewan coba yang digunakan adalah 16 ekor tikus galur Wistar dengan jenis kelamin jantan. Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pemaparan terhadap stresor dilakukan selama 28 hari dengan peningkatan jumlah renjatan dan sesi yang bertujuan supaya
stresor tidak dapat diadaptasi oleh hewan coba. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian post test only with control group design yang mana pengambilan data yakni sampel darah dilakukan pada hari ke-28 secara intrakardial (melalui jantung) sebanyak 2 ml. Pengukuran kadar SGPT dilakukan dengan metode kinetik di Laboratorium Klinik Piramida Jember. Beda antar kelompok diuji dengan uji T dengan tingkat kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan rata-rata kadar SGPT pada kelompok perlakuan sebesar 51,12 U/L dan rata-rata kadar SGPT pada kelompok kontrol adalah 53,25 U/L. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji T didapatkan nilai α=0,365, dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini didapatkan tidak ada perbedaan pada kadar SGPT antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Tidak adanya perbedaan kadar SGPT pada kedua kelompok hewan coba diduga disebabkan karena tidak terjadi nekrosis pada sel-sel hepatosit hewan coba yang dipapar stresor. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan kadar SGPT normal tikus, kadar SGPT pada kedua kelompok hewan coba mengalami peningkatan. Jumlah asupan protein yang diberikan pada tikus, suhu dan kelembaban kandang, serta beberapa faktor lain yang tidak bisa dikendalikan oleh peneliti diduga dapat mempengaruhi kadar SGPT pada kedua kelompok hewan coba. | en_US |