• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Dentistry
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Dentistry
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT) PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIPAPAR STRESOR RASA SAKIT ELECTRICAL FOOT SHOCK SELAMA 28 HARI

    Thumbnail
    View/Open
    Nur Lely Yaumil Qodriyati - 101610101076_1.pdf (124.3Kb)
    Date
    2014-07-14
    Author
    Nur Lely Yaumil Qodriyati
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan post test only control group design. Sampel penelitian ini adalah Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Jantan usia 3-4 bulan, berat 150-200 gr, sehat, dan telah diadaptasi selama 1 minggu di Laboratorium Biomedik Fakultas Farmasi. Besar sampel tikus didapat dari rumus Steel dan Torrie ±8 ekor yang terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Variabel bebas adalah stresor rasa sakit electrical foot shock dan variabel terikatnya adalah kadar SGOT pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Jantan. Hewan coba dipapar electrical foot shock selama 28 hari dengan peningkatan sesi setiap harinya. Pengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke 28 secara intrakardial setelah 60 menit pemberian stresor electrical foot shock. Sampel darah yang diambil sebanyak 2 ml kemudian dilakukan pemeriksaan dan penghitungan kadar SGOT di Laboratorium Piramida Jember dengan metode kinetik. Analisis data menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas Levene test dan dilanjutkan dengan uji statistik parametrik Independent T-test dengan kemaknaan p≤0,05. Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,12 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kerusakan hati akibat stresor tidak mengakibatkan nekrosis sehingga kadar SGOT tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini diduga karena antioksidan dalam tubuh tikus masih cukup untuk menetralisir ROS akibat paparan stresor. SGOT juga banyak ditemukan dijantung, uji biokimia SGOT pada jantung dapat digunakan untuk mendiagnosa perluasan penyakit infark miokard. SGOT akan memuncak pada 36-48 jam dan kembali normal 4-10 hari. Tingginya kadar SGOT sebagai tes atau uji biokimia tidak selalu ditandai dengan tingginya kerusakan sel karena hal tersebut juga tergantung pada luas, macam kerusakan hati, kepekaan metode tes serta ada tidaknya regenerasi sel yang masih sehat.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58285
    Collections
    • UT-Faculty of Dentistry [2108]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository