Show simple item record

dc.contributor.authorMei Suliasih
dc.date.accessioned2014-07-11T03:30:34Z
dc.date.available2014-07-11T03:30:34Z
dc.date.issued2014-07-11
dc.identifier.nimNIM100210402078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58187
dc.description.abstractBahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan untuk menuangkan perasaan, ide atau gagasan , pendapat, dan pikiran. Bahasa digunakan oleh semua manusia dari berbagai usia, baik dewasa, remaja, maupun anak-anak. Saat berbahasa anak-anak memproduksi berbagai tindak tutur dalam berbagai peristiwa. Tindak tutur meminta yang diujarkan oleh anak-anak merupakan fenomena bahasa yang khas milik anak-anak. Saat mengujarkan tuturan permintaannya anak-anak tidak serta merta langsung mengungkapkan permintaannya begitu saja, namun ada strategi tertentu yang digunakan oleh anak untuk menunjang tuturan permintaannya supaya berhasil. Strategi meminta yang dilakukan oleh anak usia 8 tahun merupakan topik yang unik dan menarik untuk dikaji lebih dalam. Bahasa anak dikatakan unik karena bersifat figuratif dan imajinatif, lalu dikatakan menarik karena bahasa anak yang sederhana namun kreatif. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimanakah strategi meminta anak usia 8 tahun berdasarkan pendayagunaan konteks?, (2) bagaimanakah strategi meminta anak usia 8 tahun berdasarkan cara pengekspresian? Rancangan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Jenis penelitian adalah deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah tuturan beserta konteks yang diindikasikan memuat tindak tutur meminta. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak usia 8 yaitu Rahel Dimaresa. Data dikumpulkan dengan menggunakan tiga teknik yaitu: (1) observasi/pengamatan, (2) catatan lapang, dan (3) rakam. Analisis data yang dilakukan dengan metode kualitatif, yang terdiri dari tiga proses, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima jenis pendayagunaan konteks yang ditemukan yaitu konteks tempat, konteks waktu, konteks suasana, konteks peristiwa, dan konteks orang sekitar. Selain itu, ada empat jenis cara pengekspresian yang juga ditemukan yaitu langsung literal, langsung tak literal, tak langsung literal, dan tak lngsung tak literal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi meminta yang paling banyak digunakan oleh anak usia 8 tahun adalah cara pengekspresian tak langsung literal.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210402078;
dc.subjectTindak Tutur, Anak Usia 8 Tahunen_US
dc.titleSTRATEGI MEMINTA : STUDI KASUS TINDAK TUTUR ANAK USIA 8 TAHUNen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record