STRATEGI MEMINTA : STUDI KASUS TINDAK TUTUR ANAK USIA 8 TAHUN
Abstract
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa
digunakan untuk menuangkan perasaan, ide atau gagasan , pendapat, dan pikiran.
Bahasa digunakan oleh semua manusia dari berbagai usia, baik dewasa, remaja,
maupun anak-anak. Saat berbahasa anak-anak memproduksi berbagai tindak tutur
dalam berbagai peristiwa. Tindak tutur meminta yang diujarkan oleh anak-anak
merupakan fenomena bahasa yang khas milik anak-anak. Saat mengujarkan
tuturan permintaannya anak-anak tidak serta merta langsung mengungkapkan
permintaannya begitu saja, namun ada strategi tertentu yang digunakan oleh anak
untuk menunjang tuturan permintaannya supaya berhasil. Strategi meminta yang
dilakukan oleh anak usia 8 tahun merupakan topik yang unik dan menarik untuk
dikaji lebih dalam. Bahasa anak dikatakan unik karena bersifat figuratif dan
imajinatif, lalu dikatakan menarik karena bahasa anak yang sederhana namun
kreatif. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimanakah strategi
meminta anak usia 8 tahun berdasarkan pendayagunaan konteks?, (2)
bagaimanakah strategi meminta anak usia 8 tahun berdasarkan cara
pengekspresian?
Rancangan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Jenis penelitian
adalah deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah tuturan beserta konteks yang
diindikasikan memuat tindak tutur meminta. Sumber data dalam penelitian ini
adalah anak usia 8 yaitu Rahel Dimaresa. Data dikumpulkan dengan
menggunakan tiga teknik yaitu: (1) observasi/pengamatan, (2) catatan lapang, dan
(3) rakam. Analisis data yang dilakukan dengan metode kualitatif, yang terdiri
dari tiga proses, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima jenis pendayagunaan
konteks yang ditemukan yaitu konteks tempat, konteks waktu, konteks suasana,
konteks peristiwa, dan konteks orang sekitar. Selain itu, ada empat jenis cara
pengekspresian yang juga ditemukan yaitu langsung literal, langsung tak literal,
tak langsung literal, dan tak lngsung tak literal. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa strategi meminta yang paling banyak digunakan oleh anak
usia 8 tahun adalah cara pengekspresian tak langsung literal.