• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KEBIJAKAN PRESIDEN BARACK OBAMA MENYETUJUI PENGEBORAN MINYAK DI KUTUB UTARA

    Thumbnail
    View/Open
    MAYA ARINA RUSDIANI - 100910101049_1.pdf (201.2Kb)
    Date
    2014-07-11
    Author
    MAYA ARINA RUSDIANI
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam kebijakan Barack Obama menyetujui pengeboran di Kutub Utara ini terdapat tiga aspek rasionalitas yang dipertimbangkan oleh Barack Obama. Rasionalitas pertama yang melatarbelakangi kebijakan menyetujui perusahaan minyak untuk melakukan pengeboran di kawasan Kutub Utara adalah rasionalitas kebijakan pengeboran di Kutub Utara dari perspektif ekonomi. Ketidakstabilan harga minyak dunia yang dikhawatirkan akan memicu ketidakstabilan perekonomian dalam negeri karena Amerika Serikat masih bergantung pada impor minyak. Di sisi lain, cadangan minyak di Kutub Utara yang dianggap memiliki keuntungan yang dapat membuat Amerika Serikat mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak dan meningkatkan perekonomian Amerika Serikat. Rasionalitas kedua adalah rasionalitas kebijakan pengeboran di Kutub Utara dari perpektif politik. Adanya lobi dari perusahaan minyak selaku kelompok kepentingan kepada Barrack Obama dan partai Demokrat agar diijinkan melakukan pengeboran minyak di Kutub Utara, di sisi lain Barack Obama mendapatkan dukungan finansial untuk kegiatan kampanye ketika Barrack Obama masih sebagai kandidat calon presiden Amerika Serikat tahun 2008. Shell merupakan perusahaan minyak yang melakukan lobby kepada pemerintahan Barack Obama untuk melakukan pengeboran di kawasan Kutub Utara. Untuk kampanye pada tahun 2008 saja Shell menyumbang sekitar US$ 4 juta kepada pemerintahan Barack Obama, dan total investasi dapat melebihi US $ 40 - 50 miliar. Sedangkan faktor ketiga adalah rasionalitas terhadap pengeboran di Kutub Utara dari perspektif keamanan lingkungan. Rasionalitas kebijakan pengeboran di Kutub Utara dari perspektif keamanan lingkungan. Bahwa secara tekhnis pengeboran minyak ini tidak menimbulkan ancaman terhadap kerusakan lingkungan di Kutub Utara, yang kemudian perhitungan tersebut tetap dijadikan pertimbangan oleh Barack Obama dalam kebijakan pengeboran di Kutub Utara. Barack Obama juga mengkalkulasikan “cost and benefit” dari kebijakannya menyetujui pengeboran minyak di Kutub Utara. Secara khusus hal tersebut berhubungan dengan mengurangi ketergantungan Amerika Serikat kepada minyak impor apabila lebih memanfaatkan produksi minyak domestik, yang akan berdampak pada perekonomian Amerika Serikat secara luas. Faktor-faktor ini yang melatarbelakangi kebijakan Barack Obama menyetujui pengeboran minyak di Kutub Utara.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58172
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5685]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository