• Login
    View Item 
    •   Home
    • MASTER THESES (Koleksi Tesis)
    • MT-Agribusiness
    • View Item
    •   Home
    • MASTER THESES (Koleksi Tesis)
    • MT-Agribusiness
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    SISTEM TEBASAN PADA USAHATANI PADI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI DI KABUPATEN JEMBER

    Thumbnail
    View/Open
    Nurul Fathiyah Fauzi - 111520201010_1.pdf (171.7Kb)
    Date
    2014-05-12
    Author
    NURUL FATHIYAH FAUZI
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kesimpulan penelitian: (1) Mekanisme sistem jual sendiri: mayoritas petani responden menjual langsung ke pedagang dalam bentuk gabah Kering Sawah (GKS) dengan tenaga kerja panen borongan atau harian. Upah tenaga kerja menjadi tanggung jawab petani. Biaya angkut dan biaya pengemasan (persal) ditanggung oleh pedagang. Transaksi penjualan dilakukan di tempat pedagang. Mekanisme sistem tebasan melibatkan peluncur sebagai penghubung antara penebas dengan petani. Padi yang ditebaskan berumur kurang dari 1-2 minggu sebelum panen, terjadi tawar-menawar harga antara peluncur dengan petani atau antara petani dengan penebas. Jika terjadi kesepakatan harga maka penebas akan memberikan uang muka pembayaran atau uang panjer dan sisanya akan dibayarkan pada saat panen. Keseluruhan biaya tenaga kerja dan biaya panen lainnya menjadi tanggung jawab penebas. (2) Analisis pendapatan menunjukkan rata-rata pendapatan per ha petani sistem tebasan lebih tinggi Rp. 1.531.506,535/ha dibanding sistem jual sendiri. Uji statistik bahwa tidak ada perbedaan nyata antara rata-rata pendapatan petani dengan sistem tebasan dan sistem jual sendiri. (3) Faktor-faktor yang berpengaruh nyata pada pengambilan keputusan petani menebaskan yakni: luas lahan garapan (ha), meminimalkan atau menghindari resiko, dan kebutuhan uang tunai petani (Rp/bulan). (4) Dampak positif tebasan: mengurangi/meminimalkan resiko dan memudahkan petani dalam proses panen dan pemasaran. Dampak negatif: mengurangi kesempatan kerja di lingkungan sekitar petani, mengurangi pendapatan masyarakat pengasak di lingkungan sekitar petani, dan adanya kecurangan pihak penebas dengan tidak tepat janji mengenai pembayaran. (5) Strategi meminimalkan dampak negatif yakni memperkuat posisi tawar petani misalnya dengan menekankan besarnya uang muka pembayaran sebesar 50% dari total kesepakatan harga dan berada di lahan ketika panen, meningkatkan peran peluncur sebagai penghubung penebas dengan tenaga kerja di sekitar lingkungan petani sebagai penyedia tenaga kerja panen pada sistem tebasan, dan perlunya penguatan kelembagaan pemasaran melalui kelompok tani sebagai alternatif sistem tebasan.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57701
    Collections
    • MT-Agribusiness [159]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository