HUBUNGAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN TINGKAT KECEMASAN LANJUT USIA DI KARANG WERDA SEMERU JAYA DAN JEMBER PERMAI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh lanjut usia di karang
werda semeru jaya dan jember permai kecamatan sumbersari yang berjumlah 86
orang, teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling
dengan purposive sampling, yang didapatkan jumlah sampel sebanyak 46 orang.
Pengambilan data dilakukan dengan cara membagikan koesioner karakteristik
lanjut usia, penyesuaian diri dan lembar tingkat kecemasan HARS sebagai alat
pengumpulan data yang dibagikan dan di isi langsung oleh lanjut usia saat
perkumpulan di karang werda dengan pendampingan peneliti. Uji validitas dan
reliabilitas menggunakan pearson product moment dan uji alpha cronbach,
didapatkan 25 pernyataan yang valid dari 34 pernyataan koesioner penyesuaian
diri, sedangkan koesioner tingkat kecemasan HARS tidak dilakukan uji validitas
karena koesioner tersebut sudah baku.
Penyesuaian diri menggunakan lima indikator: accepting, preserving,
taking, exchanging, biophilous, yang dikategorikan menjadi penyesuaian diri baik
dengan nilai ≥ 19,96, penyesuaian diri buruk < 19,96. Sedangkang tingkat
kecemasan dengan indikator fisiologis, psikologis. Dengan pengkategorian <14
tidak ada cemas, 14-20 cemas ringan, 21-27 cemas sedang, 28-41 cemas berat, 4256
panik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 46 lanjut usia yang ada di
karang werda semeru jaya dan jember permai kecamatan sumbersari, 56,5% lanjut
usia memiliki penyesuaian diri baik, serta separuh lanjut usia mengalami tingkat
kecemasan sebanyak 52,2%. Hasil uji statistik yang dilakukan peneliti dengan
menggunakan uji chi square didapatkan hasil p value = 0,001 < 𝛼 0,05 , dengan
demikian maka Ha diterima, artinya pada penelitian ini ada hubungan penyesuaian
diri dengan tingkat kecemasan lanjut usia di Karang Werda Semeru Jaya dan
Jember Permai Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penyesuaian diri mempunyai
hubungan dengan tingkat kecemasan, apabila lanjut usia bisa menyesuaiankan diri
dengan baik, maka sedikit kemungkinan lanjut usia beresiko mengalami
kecemasan, namun lanjut usia dengan penyesuaian diri buruk lebih beresiko untuk
mengalami kecemasan. Saran yang dapat diberikan yaitu perawat hendaknya
mampu melakukan asuhan keperawatan secara tepat dengan melakukan
penatalaksanaan gangguan kecemasan pada lanjut usia yang mencakup
pencegahan primer, sekunder, maupun tersier.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1548]