PENGARUH MODEL INKUIRI BERBASIS OBSERVASI GEJALA FISIS TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SAINS FISIKA SISWA SMP (Pokok Bahasan Massa Jenis Zat)
Abstract
Hasil analisis Independent-Sample T-test untuk menguji hipotesis
penelitian 1 menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) 0,000. Nilai signifikansi (2-
tailed) sebesar 0,000 0,05, sehingga rata-rata keterampilan generik sains siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Dengan demikian
model inkuiri berbasis observasi gejala fisis berpengaruh signifikan terhadap
keterampilan generik sains siswa di SMP. Untuk menguji hipotesis penelitian 2
diperoleh hasil analisis Independent-Sample T-test dengan nilai signifikansi (2-
tailed) sebesar 0,000 0,05 sehingga rata-rata kemampuan kognitif sains siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Dengan demikian
model inkuiri berbasis observasi gejala fisis berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan kognitif sains fisika siswa di SMP. Hasil analisis deskriptif aktivitas
belajar siswa didapatkan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada
pertemuan pertama sebesar 75,94 % dan pada pertemuan kedua didapatkan ratarata
persentase aktivitas belajar siswa sebesar 78,07 %. Jika dikonsultasikan pada
katagori tingkat aktivitas siswa dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan model inkuiri berbasis observasis berada dalam kategori
aktif karena berada pada rentang 60% sampai dengan 80%.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1)Model inkuiri berbasis observasi gejala fisis berpengaruh signifikan
terhadap keterampilan generik sains siswa kelas VII di SMP; (2)model inkuiri
berbasis observasi gejala fisis berpengaruh signifikan terhadap kemampuan
kognitif sains fisika siswa kelas VII di SMP; dan (3)aktivitas belajar siswa selama
pembelajaran menggunakan model inkuiri berbasis observasi gejala fisis berada
dalam katagori aktif.