IMPLEMENTASI MODEL SEQIP DENGAN MENGGUNAKAN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH KELAS V SDN 4 ASEMBAGUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada
kegiatan pembelajaran siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil evaluasi
belajar sebesar 70,8%. Sedangkan peningkatan hasil evaluasi belajar siswa pada
siklus II adalah sebesar 95%. Pada aktivitas belajar siswa juga mengalami
peningkatan aktivitas belajar prasiklus hanya terpusat pada guru (teacher oriented)
kegiatan siswa hanya terbatas pada mencatat pelajaran dan bertanya kepada guru.
Sedangkan pada pembelajaran siklus I aktivitas belajar mencapai 67,2% dan aktivitas
belajar siswa pada siklus II mencapai 82,5%. Aktivitas belajar siswa dalam hal ini
adalah dipelajari yang meliputi : berdiskusi, bertanya, mencatat pelajaran, aktif
melakukan eksperimen, dan menyelesaikan soal. Kesimpulan penelitian ini adalah
pembelajaran melalui model SEQIP dengan menggunakan penilaian kinerja dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Asembagus terutama
terhadap mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan proses pembentukan tanah.
Dengan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA melalui implementasi model SEQIP dengan menggunakan penilaian
kinerja, maka penulis memberikan saran kepada para tenaga pendidik terutama guru
sekolah dasar yaitu : (1) bagi guru terutama guru IPA, model pembelajaran SEQIP
dengan menggunakan penilaian kinerja dapat diterapkan pada pembelajaran IPA agar
siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep IPA, (2) guru harus lebih kreatif
dan inovatif dalam mempersiapkan alat-alat bantu (alat peraga) jika memakai model
pembelajaran SEQIP dengan menggunakan penilaian kinerja, (3) bagi peneliti lain
disarankan agar mengadopsi model pembelajaran SEQIP dengan menggunakan
penilaian kinerja ini pada pokok bahasan IPA yang berbeda ataupun pada jenjang
pendidikan yang lain sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan guru dalam upaya
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.