PENGARUH SUHU PENGERINGAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP AKTIVITAS ANTIMALARIA
Abstract
Analisis persen area relatif senyawa aktif ekstrak kering daun T. diversifolia yang diduga berperan sebagai antimalaria menggunakan kromatografi lapis tipis dengan fase gerak kombinasi n-heksana:etil asetat (4:1) dan discanning pada panjang gelombang 380 nm untuk terpenoid dan 254 nm untuk flavonoid menggunakan KLT-densitometer. Scanning persen area relatif dilakukan pada semua noda dalam satu track, persen area relatif dihitung dengan membagi area noda positif terpenoid atau flavonoid dengan jumlah area dalam satu track. Terpenoid dan flavonoid pada ekstrak kental menunjukkan nilai persen area relatif rata-rata sebesar 38,47±2,92 dan 12,63%±10,89. Nilai persen area relatif rata-rata terpenoid dan flavonoid secara berturut-turut pada suhu pengeringan 60oC adalah 37,63%±2,57 dan 7,7%±6,46, sedangkan nilai persen area relatif rata-rata pada suhu pengeringan 70oC adalah 29,94%±3,26 dan 3,93%±0,33. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai persen area relatif rata-rata pada flavonoid dan terpenoid dalam daun T. diversifolia mengalami penurunan dengan meningkatnya suhu pengeringan ekstrak sehingga akan mempengaruhi aktivitas ekstrak tersebut. Pembuktian bahwa noda tersebut benar terpenoid adalah dengan menyemprotkan penampak noda anisaldehida sulfat dan menghasilkan warna ungu, sedangkan pembuktian bahwa noda tersebut benar flavonoid adalah dengan memberikan uap amoniak yang menghasilkan warna kuning intensif. Selain itu, pembuktian flavonoid dilakukan dengan scanning spektra pada 200-500 nm menghasilkan spektra khas flavonoid diduga jenis flavon. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan, semakin tinggi suhu pengeringan maka semakin rendah persen area relatif senyawa aktif dan terjadi penurunan aktivitas.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]