dc.description.abstract | Tujuan pelelitian ini yaitu meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya melalui penerapan metode inkuiri, dan
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya
melalui penerapan metode inkuiri.
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
kelas IV SDN Gebang 03 dalam mata pelajaran IPA pokok bahasan gaya dengan
x
menggunakan metode inkuiri tahun ajaran 2010/2011. Pengambilan data dalam
penelitian ini, dilaksanakan di SDN Gebang 03, dimulai pada tanggal 21 Mei 2011
sampai 23 Mei 2011, subyek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa
47 siswa. Jenis penelitian ini adalah menggunakan analisis statistik deskriptif dengan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model skema Kemmis dan Taggart dengan tahap penelitian tindakan yang meliputi
perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflektion). Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dan wawancara.
Data yang dikumpulkan berupa analisis jawaban siswa terhadap tes akhir siklus I, dan
tes akhir siklus II, analisis aktivitas siswa selama proses pembelajaran IPA, serta
jawaban siswa terhadap wawancara yang dilakukan peneliti. Penggunaan metode
inkuiri pada pembelajaran IPA materi gaya ini efektif karena dapat meningkatkan
minat belajar siswa, kemampuan akademik dan aktivitas siswa dalam proses belajar
mengajar. Persentase hasil tes akhir mengalami peningkatan pada siklus I sampai
dengan siklus II dari 59,57% menjadi 89,36%. Aktivitas belajar siswa meningkat
pada siklus I sampai dengan siklus II dari 91,47% menjadi 95,73%. Peningkatan
aktivitas dan hasil belajar di atas, dapat dilihat bahwa dengan metode inkuiri dapat
memanimalisir kekurangan dari pembelajaran tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri pada mata
pelajaran IPA pokok bahasan gaya dikatakan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa baik secara individu maupun secara klasikal. Hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa kelas IV SDN Gebang 03, pada
siklus I sampai siklus II. Pada siklus I, ketuntasan hasil belajar secara klasikal
mencapai 59,57% atau sebanyak 28 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar.
Sedangkan pada siklus II, ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai
89,36% atau sebanyak 42 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar.
Adapun saran dari peneliti ini adalah (1) bagi guru: metode pembelajaran
dengan metode inkuiri dapat digunakan guru sebagai variasi pembelajaran yang bisa
dicobakan dalam mengajar sub pokok bahasan lain dan kelas yang berbeda, guru
selaku pendidik hendaknya bersifat inovatif artinya selalu peka terhadap
pembaharuan khususnya pembaharuan dalam menggunakan metode pembelajaran
yang lebih menarik minat siswa dalam belajar, (2) bagi sekolah: pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri ini membutuhkan persiapan mengajar dan persediaan
alat-alat percobaan yang memadai guna mencapai efektivitas hasil pada setiap
aktivitas pembelajaran di kelas, untuk itu sebaiknya sekolah menyediakan sarana dan
prasarana menunjang proses pembelajaran seperti media pembelajaran, buku-buku
penunjang dan peralatan teknologi informasi yang memadai, (3) bagi siswa: siswa
hendaknya mampu mengembangkan pengetahuannya dalam pembelajaran IPA
dengan inkuiri minimal sesuai dengan kompetensi dasar yang dituntut yaitu
memahami gaya. | en_US |