Show simple item record

dc.contributor.authorDiajeng Prameswari
dc.date.accessioned2014-03-28T01:01:31Z
dc.date.available2014-03-28T01:01:31Z
dc.date.issued2014-03-28
dc.identifier.nimNIM091810201021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56505
dc.description.abstractDari hasil yang diperoleh untuk minyak yang telah dipakai 3 kali, minyak goreng dengan merk Fortune memiliki indeks bias yang paling besar yaitu 1,440 ± 0,002, diikuti minyak goreng dengan merk Filma 1,433 ± 0,007, kemudian Bimoli 1,427 ± 0,002, dan paling kecil adalah minyak goreng merk Fitri 1,418 ± 0,003. Perubahan nilai indeks bias yang paling signifikan dari minyak yang belum dipakai sampai dengan minyak yang telah dipakai, terlihat pada minyak merk Fitri. Perubahan nilai indeks bias pada minyak terjadi karena kerapatan minyak goreng berubah akibat pemanasan dalam proses penggorengan. Kerapatan minyak semakin berkurang mengikuti jumlah pengulangan pemakaian. Akibatnya sinar laser yang mengenai bahan lebih banyak ditransmisikan daripada yang dipantulkan. Oleh karena itu banyaknya pengulangan pemakaian dalam proses penggorengan berpengaruh terhadap nilai indeks bias dari minyak goreng.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091810201021;
dc.subjectMinyak Goreng, Pemantulan Fresnelen_US
dc.titleINVESTIGASI INDEKS BIAS MINYAK GORENG AKIBAT PENGULANGAN PEMAKAIAN DALAM PROSES PENGGORENGAN MENGGUNAKAN HUKUM PEMANTULAN FRESNELen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record