INVESTIGASI INDEKS BIAS MINYAK GORENG AKIBAT PENGULANGAN PEMAKAIAN DALAM PROSES PENGGORENGAN MENGGUNAKAN HUKUM PEMANTULAN FRESNEL
Abstract
Dari hasil yang diperoleh untuk minyak yang telah dipakai 3 kali, minyak
goreng dengan merk Fortune memiliki indeks bias yang paling besar yaitu 1,440 ±
0,002, diikuti minyak goreng dengan merk Filma 1,433 ± 0,007, kemudian Bimoli
1,427 ± 0,002, dan paling kecil adalah minyak goreng merk Fitri 1,418 ± 0,003.
Perubahan nilai indeks bias yang paling signifikan dari minyak yang belum dipakai
sampai dengan minyak yang telah dipakai, terlihat pada minyak merk Fitri.
Perubahan nilai indeks bias pada minyak terjadi karena kerapatan minyak
goreng berubah akibat pemanasan dalam proses penggorengan. Kerapatan minyak
semakin berkurang mengikuti jumlah pengulangan pemakaian. Akibatnya sinar laser
yang mengenai bahan lebih banyak ditransmisikan daripada yang dipantulkan. Oleh
karena itu banyaknya pengulangan pemakaian dalam proses penggorengan
berpengaruh terhadap nilai indeks bias dari minyak goreng.