Show simple item record

dc.contributor.authorZarnia Yuliani Rizona
dc.date.accessioned2013-12-06T05:55:34Z
dc.date.available2013-12-06T05:55:34Z
dc.date.issued2013-12-06
dc.identifier.nimNIM081910301032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5630
dc.description.abstractDi Indonesia terdapat aspal alam yang dikenal dengan sebuatan aspal buton (asbuton). Asbuton merupakan aspal alam yang terdapat di provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki jumlah cukup besar, namun masih belum dimanfaatkan secara optimal dalam penggunaannya. Asbuton terdiri dari dua unsur utama, yaitu bitumen dan mineral. Mineral pada asbuton ini lebih didominasi dengan globigerines limostone, yaitu batu kapur yang halus terbentuk dari jasad renik binatang purba yang baik untuk filler pada beton aspal. Sehingga asbuton dapat digunakan sebagai bahan pengikat aspal yang menghasilkan lapis kedap air, berstabilitas tinggi, dan memiliki daya tahan lama dalam masa pelayanan pada prasarana transportasi jalan raya. Di beberapa daerah telah digunakan campuran aspal jenis BGA untuk pekerjaan hot mix jalan. Karena BGA dapat digunakan sebagai bahan pengikat dengan aspal minyak, sehingga dapat membentuk suatu bahan pengikat yang lebih baik. BGA berfungsi untuk meningkatkan kualitas campuran pada perkerasan jalan. Pada penelitian terkait, penggunaan BGA (Buton Granular Aspal) sebagai pengganti agregat halus dapat meningkatkan nilai stabilitas marshall. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan BGA sebagai campuran agregat halus terhadap karakteristik marshall pada campuran ACBC. Variasi campuran untuk BGA sebagai campuran agregat halus pada rancangan benda uji penelitian ini adalah menggunakan 0% BGA, 20% BGA, 40% BGA, 60% BGA, 80% BGA, dan 100% BGA. Penelitian ini menggunakan metode pengujian marshall untuk mendapatkan nilai-nilai parameter karakteristiknya. Dari nilai-nilai parameter tersebut dapat diperoleh nilai kadar aspal optimum serta dapat dilihat ix pengaruh dari penggunaan BGA pada setiap variasinya. Hasil uji laboraturium juga akan diuji dengan metode analisa parametrik dengan menggunakan uji t berpasangan. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa pada campuran AC-BC dengan penggunaan BGA sebagai campuran agregat halus pada variasi penggunaan 20% BGA, 40% BGA, dan 60% BGA seluruh parameter karakteristik yang ditetapkan sudah memenuhi spesifikasi dan diperoleh nilai kadar aspal optimumnya. Sedangkan untuk variasi 80% BGA dan 100% BGA terdapat beberapa parameter karakteristik marshall yang tidak memenuhi spesifikasi. Setelah dilakukan analisis parametrik menggunakan uji t berpasangan, campuran 60% BGA menunjukkan adanya pengaruh yang paling signifikan pada semua karakteristik marshall. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan untuk meninjau nilai ekonomis dari penggunaan campuran BGA tersebut. Disamping itu, untuk melihat parameter yang paling berpengaruh antara kadar aspal dengan variasi BGAen_US
dc.relation.ispartofseries081910301032;
dc.subjectBGA (Buton Granular Asphalt)en_US
dc.titleKARAKTERISTIK MARSHALL AC-BC DENGAN MENGGUNAKAN BGA (BUTON GRANULAR ASPHALT) SEBAGAI CAMPURAN AGREGAT HALUSen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record