MIGRASI, EKSPANSI FRONTIER, DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN: PERSPEKTIF SEJARAH LINGKUNGAN KARESIDENAN BESUKI SEJAK MASA KOLONIAL HINGGA AWAL ORDE BARU
Abstract
Sejarah Besuki memperlihatkan dengan jelas berlangsungnya perubahan lingkungan besar selama abad ke-19 dan ke-20. Perubahan ini termasuk cepat karena untuk Jawa secara umum perubahan merupakan hasil dari sebuah proses sejarah yang belangsung berabad-abad, sedangkan di Besuki hanya dalam waktu satu abad. Migrasi penduduk khususnya Madura dan Jawa, berkembangnya pertanian komersial yang diusahakan kaum para pengusaha barat maupun kaum pribumi, dan perluasan pemukiman menjadi elemen pokok yang menggerakkan perubahan lingkungan. Ketiga elemen ini saling terkait dan secara kolektif memanifestasikan agensi manusia sebagai penggerak perubahan
30
lingkungan. Lingkungan alamiah kian terdesak digantikan dengan lingkungan buatan manusia dalam beragam wujud: lanskap pemukiman, pertanian, hutan produksi. Lewat transformasi ini kawasan Besuki bukan hanya menjadi lebih mirip dengan banyak bagian Jawa lainnya, tetapi juga menemukan posisi dan peran sentralnya dalam jaringan yang lebih luas bahkan hingga tingkat global. Kawasan Besuki menyuplai komoditas bagi pasar global: tembakau, kopi, gula, karet. Perubahan lingkungan yang besar di Besuki berlangsung seiring dengan perubahan citra wilayah ini dari wilayah rawan, sarang pemberontak, tempat pembuangan tahanan, terbelakang secara ekonomi, dan jarang penduduk ke beragam citra yang lebih positif: pusat produksi perkebunan kelas dunia, lumbung beras nasional, dan tempat orang mengadu nasib.
Collections
- Fakultas Sastra [95]