Show simple item record

dc.contributor.authorIsti Anatul Muawanah
dc.date.accessioned2014-03-25T00:34:45Z
dc.date.available2014-03-25T00:34:45Z
dc.date.issued2014-03-25
dc.identifier.nimNIM080910301030
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56262
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan proses munculnya perlawanan petani tahun 1998 pada konflik dengan PTPN XII di desa Curahnongko serta mengetahui usaha-usaha yang dilakukan oleh para petani dalam rangka mencapai Kesejahteraan mereka. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kulaitatif. Tehnik penentuan informan menggunakan tehnik purposive. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis, dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi. Perampasan lahan petanian yang dilakukan oleh PTPN XXVI yang saat ini menjadi PTPN XII terhadap petani Curahnongko pada tahun 1965 sangat membuat kehidupan petani semakin terpuruk akibatnya petani tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dalam sehari-hari sehingga para petani tidak mempunyai pilahan lain selain melawan. Gerakan perlawanan yang dilakukan oleh Petani dipicu oleh beberapa faktor, yaitu faktor kemiskinan yang sangat menghimpit kehidupan pera petani, adanya pernyataan GD tentang tanah rakyat harus dikembalikan kepada rakyat, ditemukannya kembali peperpu pembaharuan surat dari penjajahan Jepang yang semakin meyakinkan petani bahwa tanah tersebut milik petani, adanya oragnisasi yang menampung para petani sehingga perlawanan semakin kuat, adanya peta kerawangan batas tanah, tidak diperpanjang HGU, adanya Provokator Juga adanya beberapa kepentingan yang menumpangi para petani sehingga berbagai usaha dilakukan oleh petani untuk meraih kesejahteraan petani. perlawanan yang terjadi juga dikarenakan adanya kesempatan berkumpulnya actor-aktor untuk melakukan perlawanan juga kesempatan actor untuk mempengaruhi dan memobilisir petani sehingga petani semakin berani untuk melakukan sebuah gerakan. Demi tercapainya sebuah kesejahteraan para petani melakukan usaha-usaha yang dilakukan dalam beberapa aksi, yaitu aksi protes terhadap pemerintah Kabupaten Jember, DPRD, dan BPN, lalu petani mematok tanah tanpa sepengetahuan dari PTPN XII, petani juga melakukan protes terhadap PTPN XII.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910301030;
dc.subjectPetani, Konflik Tanah, PTPN XII di Desa Curahnongkoen_US
dc.titlePROSES MUNCULNYA PERLAWANAN PETANI DESA CURAHNONGKO DENGAN PTPN XII TAHUN 1998 (Studi deskriptif di Desa Curah Nongko, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record