INTERAKSI SOSIAL ANTAR PEDAGANG BAN BEKAS (Studi Deskriptif Pedagang Ban Bekas Di Dusun Pandan Ploso, Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang)
Abstract
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Pandan Ploso tentang pola
interaksi sosial pedagang ban bekas dapat ditemukan persaingan, kerjasama, dan
konflik. Persaingan yang terjadi diantara mereka salah satunya adalah kemampuan
dalam menjaga kepercayaan penjual ban dan pengepul atau pembeli. Sedangkan
kerjasama yang terjalin merupakan sikap saling percaya satu sama lain serta saling
membantu dalam mendapatkan relasi. Dan konflik yang terjadi yaitu persaingan
modal. Namun yang menjadi hal utama dalam usaha pedagang ban bekas adalah
adanya modal sosial yang mengacu pada (trust) kepercayaan, norma-norma (norms)
dan jaringan-jaringan (networks) yang terlihat pada pedagang ban bekas di Kota
Malang menunjukan adannya nilai modal sosial yang terbentuk dan terjalin diantara
pedagang dari aturan-aturan informal yang berlaku di kelompok pedagang mampu
mereka patuhi bersama, meskipun tidak ada perjanjian tertulis, sehingga aturan-aturan
informal tersebut menjadi norma-norma tersendiri yang berkembang serta
dilaksanakan secara bersama-sama, merefleksikan semangat saling memberi
(reciprocity), saling percaya (trust), dan adanya jaringan-jaringan sosial (sosial
networking).
Pedagang ban bekas di Dusun Pandan Ploso, Desa Plandi, Kecamatan
Wonosari, Kabupaten Malang yang menjadi unsur utama dan terpenting dari modal
sosial adalah kepercayaan (trust) yang dapat dikatakan bahwa kepercayaan dapat
diPandang sebagai syarat keharusan (necessary condition) dari terbentuk dan
terbangunnya modal sosial yang kuat (atau lemah), pada pedagang di Dusun Pandan
Ploso dapat terlihat dengan adanya saling percaya dari norma-norma yang dibangun
dipatuhi bersama para pedagang, adanya hubungan sosial yang terjadi, antara
pedagang ban bekas dengan konsumen, pedagang ban bekas dengan distributor atau
pemasok, dan trust pun terjadi pada hubungan-hubungan kekerabatan. Hubungan
“timbal balik” tersebut diwarnai oleh suatu pola interelasi yang imbal balik dan saling
menguntungkan serta dibangun diatas kepercayaan (trust) yang ditopang oleh
(norms) norma-norma dan nilai-nilai sosial yang positif dan kuat.