ANALISIS PENGARUH BIAYA OBAT TERHADAP KEPATUHAN KONTROL PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSD dr. SOEBANDI JEMBER PERIODE BULAN JANUARI – JUNI 2012
Abstract
Penelitian yang dilakukan dari bulan September sampai bulan November 2013
diperoleh beberapa hasil diantaranya profil demografi pasien hipertensi
berdasarkan usia dan jenis kelamin di instalasi rawat jalan RSD dr. Soebandi
Jember periode bulan Januari-Juni 2012 diperoleh hasil pasien berjumlah 33
dengan 23 perempuan dan 10 laki-laki sebesar (27,5%) pasien berusia < 40 tahun,
60 pasien dengan 41 perempuan dan 19 laki-laki (50,0%) pasien berusia 40-54
tahun, 18 pasien dengan 9 perempuan dan 9 laki-laki (15,0%) pasien berusia 55-
64 tahun dan 9 pasien dengan 7 perempuan dan 2 laki-laki (7,5%) pasien berusia
> 65 tahun, profil penggunaan obat pasien hipertensi diperoleh pasien hipertensi
yang mendapatkan terapi obat antihipertensi tunggal sebanyak 15 (12,5%) dan
105 pasien (87,5%) pasien menerima terapi kombinasi. Golongan obat
antihipertensi yang digunakan terdistribusi, CCT (20,2%), B-Blocker (25,2%),
Diuretik (25,4%), ARB (9,3%) dan ACEI (19,9%). Dan kombinasi obat yang
digunakan terdistribusi, ACEI-Diuretik (17,9%), ARB-Diuretik (10,7%), BBlocker-
Diuretik (28,1%), Diuretik-CCT (20,8%) dan ACEI-CCT (22,5%). 120
sampel lalu dinalisis menggunakan metode analisis Regresi Logistik untuk
mengetahui pengaruh biaya obat terhadap kepatuhan kontrol pasien dan diperoleh
hasil bahwa faktor biaya obat berpengaruh terhadap kepatuhan pasien hipertensi
sebesar 0,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian selain
biaya obat sebesar 99,8%. Hal-hal lain yang mempengaruhi tingkat kepatuhan
pasien dalam minum obat antihipertensi selain biaya obat, diantaranya
pengetahuan mengenai hipertensi, keyakinan mengenai manfaat dan kendala
dalam melaksanakan program pengobatan, faktor demografi (umur, jenis kelamin,
status menikah, tingkat pendidikan) dan kondisi klien (tingkat keparahan penyakit
dan gejala depresi yang muncul). Hasil analisis dari penelitian ini juga
menunjukkan bahwa pasien hipertensi yang tidak patuh selama menjalani
pengobatan dan tidak teratur mengotrol kesehatannya sampai tekanan darahnya
normal ke Rumah Sakit dr. Soebandi Jember sebesar 70,8% dan yang patuh hanya
29,2% dari total 120 sampel.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]