• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENENTUAN KARAKTERISTIK ELEKTRO-OPTIK PADA MADU DENGAN METODE INTERFEROMETER MICHELSON

    Thumbnail
    View/Open
    Ika Ratna Widayanti_1.pdf (1.187Mb)
    Date
    2014-03-21
    Author
    Ika Ratna Widayanti
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian menggunakan bahan madu jenis monoflora yang terdiri dari madu bunga Kapuk, madu bunga Rambutan, madu bunga Kaliandra dan madu bunga Kelengkeng. Digunakan madu jenis ini karena madu tersebut banyak dijual di pasaran. Dengan beberapa kelebihan diantaranya yaitu terdiri dari hanya satu nektar bunga yang dikumpulkan lebah dan pemanenan tergantung pada musim bunganya. Ketika madu diletakkan di depan movable mirror, pola frinji tidak teramati, ini diakibatkan pekatnya jenis madu tersebut. Sehingga alternatif lain untuk menghasilkan pola frinji, maka digunakan konsentrasi madu (%). Dari hasil analisis dan pembahasan diketahui bahwa, semakin besar medan listrik yang diberikan, maka jumlah lingkaran gelap terang/cm di layar pengamatan akan semakin berkurang. Kenaikan konsentrasi madu juga mempengaruhi jumlah , semakin besar konsentrasi madu, maka jumlah sebelum dikenai medan listrik luar akan semakin banyak. Banyaknya jumlah tersebut sebanding dengan besarnya beda fase. Semakin besar beda fase, maka kerapatan optik medium (konsentrasi madu) semakin tinggi, jika kerapatan optiknya tinggi maka semakin besar indeks bias medium tersebut. Semakin banyak jumlah yang hilang ketika medan listrik luar yang diberikan semakin besar, menandakan semakin besar respon molekul terhadap medan listriknya yang berarti molekul tersebut bersifat polar. Molekul polar pada konsentrasi madu berasal dari gula pereduksi. Semakin besar komposisi gula pereduksi maka semakin besar koefisien Kerr ( yang diperoleh, dan bersifat sebaliknya untuk nilai koefisien Kerr yang kecil. Nilai koefisien Kerr terbesar diperoleh madu bunga Kaliandra sebesar (1,33 0,02) 10-12 m2/V2 pada konsentrasi 10%, sedangkan nilai koefisien Kerr ( terkecil dimiliki madu bunga Kelengkeng sebesar (3,04 0,07) 10-13 m2/V2 pada konsentrasi 20%.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56098
    Collections
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences [3452]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository