MOBILITAS SOSIAL NELAYAN DI DESA JANGKAR KECAMATAN JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO
Abstract
Mobilitas sosial merupakan perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas
sosial lainnya. Mobilitas sosial memiliki dua macam tipe yaitu mobilitas sosial
horizontal dan vertikal. Mobilitas sosial horizontal merupakan peralihan individu
dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lain yang sederajat. Dalam
mobilitas sosial horizontal tidak terjadi perubahan dalam kedudukan seseorang.
Sebaliknya pada mobilitas vertikal terjadi perubahan kedudukan yang merupakan
perpindahan individu dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan lainnya yang
tidak sederajat, dari perpindahan tersebut menempatkan seseorang pada kelas
yang berbeda dari sebelumnya.
Mobilitas sosial pada nelayan Jangkar Situbondo terjadi akibat dari adanya
modernisasi perikanan berupa perubahan armada penangkapan dan terbukanya
peluang kerja di luar sektor penangkapan ikan. Oleh karena itu penelitian ini
mengkaji mengenai proses mobilitas sosial nelayan baik juragan darat, juragan
laut dan buruh nelayan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan proses mobilitas sosial nelayan baik juragan darat, juragan laut
dan buruh nelayan di Desa Jangkar Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo.
Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara,
dan dokumentasi dengan metode analisis data life history analysis yaitu metode
analisis yang mengumpulkan data dari keterangan individu-individu yang menjadi
objek penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, mobilitas yang dialami oleh juragan darat
yaitu mereka memilih untuk beralih pekerjaan di luar sektor penangkapan
(nelayan). Mobilitas sosial yang dialami juragan darat dalam penelitian ini
bersifat horizontal sekaligus vertikal baik ke atas maupun ke bawah. Mobilitas
sosial yang dialami oleh juragan laut di Desa Jangkar lebih banyak bersifat
vertikal ke atas yaitu juragan laut yang menjadi juragan darat. Sedangkan
mobilitas sosial yang dialami buruh nelayan ada yang bersifat horizontal dan
vertikal ke atas. Buruh nelayan yang mengalami mobilitas horizontal yaitu buruh
nelayan yang tidak mengalami peningkatan atau penurunan dari perpindahan
pekerjaan yang dilakukan dan buruh nelayan yang mengalami mobilitas vertikal
ke atas yaitu buruh nelayan yang menjadi juragan darat karena ia mengalami
peningkatan status pekerjaan.