ENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Siswa Kelas X-6 Mata Pelajaran Ekonomi sub pokok bahasan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro Semester Genap di MA Negeri Situbondo Tahun Ajaran 2010-2011)
Abstract
Daya Kreativitas siswa dalam pembelajaran Ekonomi di kelas X-6 MA Negeri
Situbondo masih rendah dengan skor 35,41 (20% ≤ P < 40%). Selain itu, hasil belajar
siswa kelas X-6 pada mata pelajaran Ekonomi juga masih belum memenuhi standar
ketuntasan. Untuk itu, diperlukan metode pembelajaran yang dapat
menyelesaikannya, sehingga dapat meningkatkan daya kreativitas dan hasil belajar
siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan daya kreativitas dan
hasil belajar siswa adalah metode pembelajaran berbasis masalah. Metode
pembelajaran berbasis masalah memberikan ruang bagi siswa untuk memberikan
pemikiran kreatifnya dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan daya kreativitas siswa dari rendah menjadi tinggi serta hasil belajar
siswa secara individu mencapai KKM mata pelajaran Ekonomi dan mencapai
ketuntasan klasikal yang ditetapkan sekolah.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang meliputi kegiatan perencanaan, tindakan dan
observasi, dan refleksi. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive
area, yaitu pada kelas X-6 di MA Negeri Situbondo. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, tes, wawancara dan dokumen.
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran
berbasis masalah dapat meningkatkan daya kreativitas dan hasil belajar siswa berupa
nilai tes pada mata pelajaran Ekonomi sub pokok bahasan Ekonomi Makro dan
Ekonomi Mikro siswa kelas X-6 MA Negeri Situbondo. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan hasil observasi daya kreativitas belajar dan nilai ulangan harian.
Hasil analisis data pada siklus I daya kreativitas siswa termasuk kategori sedang
dengan skor 55,10 (40% ≤ P
< 60%) dan hasil belajar siswa secara individu, nilai
rata-rata siswa sebesar 70,25. Hasil belajar siklus I telah memenuhi KKM yang
ditetapkan sebesar ≥70, namun secara klasikal belum memenuhi ketuntasan klasikal
karena baru mencapai 67,5%. Pada siklus II, daya kreativitas belajar siswa meningkat
menjadi 66,25 termasuk kategori daya kreativitas tinggi (60% ≤
< 80%) dan hasil
belajar siswa secara individu dengan nilai rata-rata siswa sebesar 77,37 dan secara
klasikal sebesar 77,5%. Hasil siklus II dari kreativitas dan hasil belajar siswa
menunjukkan telah mencapai standar yang ditetapkan.