• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Engineering
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Engineering
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    DESAIN STRUKTUR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER: UNTUK PELAKSANAAN METODE KONVENSIONAL DAN PRACETAK

    Thumbnail
    View/Open
    Martha Opsi Rosnita_1.pdf (596.7Kb)
    Date
    2013-12-05
    Author
    Martha Opsi Rosnita
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Beton pracetak adalah suatu percetakan komponen-komponen struktural yang dilakukan secara pabrikasi. Sistem pracetak sebagai salah satu metode konstruksi memliki keunggulan dalam hal kecepatan konstruksi, kontrol kualitas, dan kemudahan dalam pelaksanaan. Dalam tugas akhir ini, gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Jember akan direncanakan menggunakan metode pracetak pada elemen pelat, balok, dan kolom. Metode pracetak yang akan dirancang terdiri dari metode pracetak sambungan basah dan sambungan kering. Analisa struktur menggunakan SAP 2000 versi 14 dengan desain komponen yang mampu menahan gaya gempa yang terjadi. Hal yang sangat penting dalam perencanaan metode pracetak ini adalah pada sambungan antar komponen-komponen pracetak, karena kekuatan dari suatu rangka batang tergantung dari kekuatan sambungannya. Maka dari itu perencanaan sambungan metode pracetak baik sambungan basah dan sambungan kering harus mampu menahan gaya-gaya dalam yang terjadi. Hasil dari perencanaan sistem sambungan pracetak ini adalah pada sistem sambungan basah menggunakan las sebagai penyambung antar tulangan. Las yang digunakan adalah tipe E80xx dengan mutu 550 MPa dan untuk bahan grouting menggunakan mutu 500 MPa. Sedangkan pada sambungan kering menggunakan x pelat dan baut sebagai penyambung antar komponennya. Pelat siku yang digunakan memiliki mutu baja BJ-50 dan baut A490 dengan mutu 1035 MPa. Pada metode pracetak, pelat pada sistem sambungan basah dirancang sebagai half slab, sedangkan pelat pada sistem sambungan kering dirancang sebagai full slab. Untuk pembuatan komponen balok pada sistem sambungan basah tulangan atas dipasang ketika balok pracetak sudah dipasang, sedangkan pada sistem sambungan kering tulangan atas dipasang saat komponen pracetak dibuat dan ditanami baut pada sisi ujung balok. Produksi kolom pracetak pada sistem sambungan basah dan sambungan kering sama, hanya saja pada sambungan kering kolom ditanami baut sebagai sistem sambungannya. Metode pelaksanaan sistem konvensional seluruh pekerjaan pengecoran dilakukan di tempat. Pada pelaksanaan sistem sambungan basah pengecoran ditempat dilakukan pada permukaan pelat pracetak sebagai topping pelat dan proses grouting dilakukan pada sambungan komponen pracetak. Pelaksanaan sistem pracetak sambungan kering ini meminimalisir proses pengecoran ditempat, sehingga grouting hanya dilakukan pada sambungan.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5169
    Collections
    • UT-Faculty of Engineering [4203]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository