PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL 2007 TERHADAP RETURN SAHAM TERKATEGORI DALAM INDEKS LQ’45
Abstract
Krisis keuangan global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 bermula dari
kredit macet di sektor perumahan (subprime mortgages). Krisis global ini
mengakibatkan penurunan likuiditas lembaga keuangan AS sehingga tidak mampu
membayar kewajiban yang ada. Fenomena krisis global ini mempengaruhi harga
saham dan volume perdagangan saham yang akan berdampak pada return saham
yang akan diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor
fundamental sebelum dan sesudah krisis keuangan global 2007 terhadap return saham
terkategori dalam indeks LQ’45 serta untuk menganalisis ada atau tidaknya
perbedaan pengaruh faktor fundamental antara sebelum dan sesudah krisis keuangan
global 2007 terhadap return saham terkategori dalam indeks LQ’45.
Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan data
sekunder berupa laporan keuangan publikasi indeks. Sampel diambil dengan
menggunakan metode purposive sampling. Faktor fundamental yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Total Assets Turn Over (TATO), Return On Asset (ROA), dan Price Earning Ratio
(PER). Alat uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas
data, analisis regresi linier berganda, serta Chow test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan faktor fundamental
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham terkategori dalam indeks LQ’45
pada periode sebelum krisis tapi pada periode sesudah krisis faktor fundamental
berpengaruh signifikan terhadap return saham terkategori dalam indeks LQ’45
dengan tingkat signifikan α = 5%. Secara parsial, Price Earning Ratio periode lalu
mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham terkategori dalam
indeks LQ’45 untuk periode mendatang pada periode sebelum krisis. Sedangkan pada
periode sesudah krisis, Current Ratio dan Total Assets Turn Over periode lalu
mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham terkategori dalam indeks
LQ’45 untuk periode mendatang. Hasil Chow tes menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over,
Return On Asset, dan Price Earning Ratio periode lalu pada periode sebelum krisis
dan sesudah krisis terhadap return saham terkategori dalam indeks LQ’45 pada
periode berjalan.