KADAR LD DL DAN HD diaju ukan guna m untuk men dan DL DALAM melengkapi tu nyelesaikan P n mencapai g F Mard NIM FAKULTA UNIV E M DARAH M SKRIPS I ugas akhir d Program Stu gelar Sarjana Oleh da Agung N M 091610101 S KEDOK T ERSITAS J 2013 i MODEL TI I an memenuh udi Kedokter a Kedokteran Nugraha 1072 TERAN GIG JEMBER IKUS PERI hi salah satu ran Gigi (S1) n Gigi GI IODONTIT u syarat ) TIS
Abstract
RINGKASAN
Kadar LDL dan HDL dalam Darah Model Tikus Periodontitis: Marda Agung
Nugraha, 091610101072; 2013: Halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember.
Peningkatan kadar low density lipoprotein (LDL) dan penurunan kadar high
density lipoprotein (HDL) dalam darah merupakan faktor resiko terjadinya
aterosklerosis yang menjadi penyebab penyakit jantung kororner (PJK). Penelitian
akhir-akhir ini melaporkan bahwa respon radang dapat mempengaruhi kadar LDL
dan HDL dalam darah. Oleh karena itu diduga periodontitis berpotensi
mempengaruhi kadar LDL dan HDL darah yang beresiko pada PJK. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pengaruh periodontitis terhadap kadar LDL dan HDL.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan rancangan the post test
only control group design. Objek penelitian adalah 12 ekor tikus wistar (Rattus
norvegicus) jantan dengan kriteria inklusi yaitu jenis tikus wistar dengan jenis
kelamin jantan, berat badan tikus 200 gram, umur 3-4 bulan, dan kondisi sehat yang
ditandai dengan kondisi fisik yang baik, nafsu makan baik, dan perilaku normal.
Tikus dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan (kelompok
periodontitis) masing-masing 6 ekor. Model tikus periodontitis merupakan kelompok
tikus yang diberi wire ligature pada servikal gigi molar kiri rahang bawah, kemudian
diberi injeksi Porphyromonas gingivalis ATCC 33277 dengan dosis 5µg/0,05 ml
sebanyak 0,02 ml pada sulkus bukal gigi molar kiri rahang bawah tiga kali seminggu
selama 4 minggu (28 hari), bukti terjadinya periodontitis ditunjukkan oleh adanya
resorbsi tulang alveolar. Pada hari ke 29 tikus didekaputasi pada semua kelompok
dan diambil darah dari jantung sebanyak 3cc untuk dilakukan pemeriksaan kadar
LDL dan HDL dengan metode elektrospektrofotometrik.
Data yang diperoleh dilakukan uji normalitas dan homogenitas menggunakan
levene test dan kolmogorov smirnov, data menunjukkan hasil yang homogen dan
terdistribusi normal (P>0,05), kemudian dianalisa menggunakan analisis parametrik
vii
T-test dengan derajat kemaknaan (P <0,05). Hasil penelitian menunjukkan pada
kelompok tikus periodontitis kadar LDL lebih tinggi secara signifikan (P <0,05)
dibandingkan kelompok kontrol, sementara itu kadar HDL pada kelompok tikus
periodontitis memiliki nilai yang lebih rendah (P >0,05) daripada kontrol, namun
perbedaannya tidak signifikan. Kadar HDL yang tidak signifikan kemungkinan
disebabkan karena kurangnya durasi inflamasi yang terjadi pada model tikus
periodontitis, sehingga radikal bebas yang mengikat HDL belum terlalu banyak dan
masih sedikit HDL fungsional yang termodifikasi.
RINGKASAN
Kadar LDL dan HDL dalam Darah Model Tikus Periodontitis: Marda Agung
Nugraha, 091610101072; 2013: Halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember.
Peningkatan kadar low density lipoprotein (LDL) dan penurunan kadar high
density lipoprotein (HDL) dalam darah merupakan faktor resiko terjadinya
aterosklerosis yang menjadi penyebab penyakit jantung kororner (PJK). Penelitian
akhir-akhir ini melaporkan bahwa respon radang dapat mempengaruhi kadar LDL
dan HDL dalam darah. Oleh karena itu diduga periodontitis berpotensi
mempengaruhi kadar LDL dan HDL darah yang beresiko pada PJK. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pengaruh periodontitis terhadap kadar LDL dan HDL.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan rancangan the post test
only control group design. Objek penelitian adalah 12 ekor tikus wistar (Rattus
norvegicus) jantan dengan kriteria inklusi yaitu jenis tikus wistar dengan jenis
kelamin jantan, berat badan tikus 200 gram, umur 3-4 bulan, dan kondisi sehat yang
ditandai dengan kondisi fisik yang baik, nafsu makan baik, dan perilaku normal.
Tikus dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan (kelompok
periodontitis) masing-masing 6 ekor. Model tikus periodontitis merupakan kelompok
tikus yang diberi wire ligature pada servikal gigi molar kiri rahang bawah, kemudian
diberi injeksi Porphyromonas gingivalis ATCC 33277 dengan dosis 5µg/0,05 ml
sebanyak 0,02 ml pada sulkus bukal gigi molar kiri rahang bawah tiga kali seminggu
selama 4 minggu (28 hari), bukti terjadinya periodontitis ditunjukkan oleh adanya
resorbsi tulang alveolar. Pada hari ke 29 tikus didekaputasi pada semua kelompok
dan diambil darah dari jantung sebanyak 3cc untuk dilakukan pemeriksaan kadar
LDL dan HDL dengan metode elektrospektrofotometrik.
Data yang diperoleh dilakukan uji normalitas dan homogenitas menggunakan
levene test dan kolmogorov smirnov, data menunjukkan hasil yang homogen dan
terdistribusi normal (P>0,05), kemudian dianalisa menggunakan analisis parametrik
vii
T-test dengan derajat kemaknaan (P <0,05). Hasil penelitian menunjukkan pada
kelompok tikus periodontitis kadar LDL lebih tinggi secara signifikan (P <0,05)
dibandingkan kelompok kontrol, sementara itu kadar HDL pada kelompok tikus
periodontitis memiliki nilai yang lebih rendah (P >0,05) daripada kontrol, namun
perbedaannya tidak signifikan. Kadar HDL yang tidak signifikan kemungkinan
disebabkan karena kurangnya durasi inflamasi yang terjadi pada model tikus
periodontitis, sehingga radikal bebas yang mengikat HDL belum terlalu banyak dan
masih sedikit HDL fungsional yang termodifikasi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]