HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN SERAT DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH
Abstract
Diabetes Mellitus merupakan kelompok penyakit metabolik yang ditandai
dengan kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) kronik sebagai akibat dari kelainan
pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Penyakit Diabetes Mellitus menjadi
masalah karena telah menjadi penyebab kematian terbesar ke-empat di dunia.
Sebagian besar kasus diabetes adalah Diabetes Mellitus tipe 2 dimana penyakit ini
sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas alias kegemukan akibat gaya
hidup yang dijalaninya. Diet masih tetap merupakan pengobatan yang utama pada
penatalaksanaan diabetes, terutama pada Diabetes Mellitus tipe 2. Konsumsi
karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko obesitas, glukosa
intoleransi,
dislipidemia, dan diabetes tipe 2. Begitu juga dengan kurangnya mengkonsumsi
sayuran yang tinggi serat akan mengarah pada risiko DM.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan konsumsi karbohidrat
dan serat dengan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2 Rawat Jalan di RSD
Kalisat Kabupaten Jember. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan
untuk memberikan informasi bagi penderita DM tentang pentingnya pengendalian
Kadar Glukosa Darah untuk mencegah terjadinya komplikasai lebih lanjut melalui
penyuluhan dan konsultasi gizi. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dan
berdasarkan waktunya termasuk cross sectional. Tempat penelitian di poli rawat jalan
RSD Kalisat Kabupaten Jember. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita DM
tipe 2 sebanyak 40 orang yang diambil dengan cara purposive sampling. Data yang
diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasi Pearson
dengan α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita DM berumur
40-65 tahun sebesar 75%. Jenis Kelamin sebagian besar penderita adalah perempuan
sebesar 52,5%. Berat Badan Relatif sebagian besar penderita adalah gemuk sebesar
37,5%. Tingkat pendidikan sebagian besar penderita adalah pendidikan Dasar sebesar
62,5%. Sebagian besar penderita tidak bekerja sebesar 42,5%. Sedangkan
pengetahuan sebagian besar penderita termasuk sedang sebesar 47,5%. Bahan
makanan sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi oleh penderita DM tipe 2 rawat
jalan di RSD Kalisat Kabupaten Jember adalah beras, beras jagung, singkong, ubi dan
talas masing-masing sebesar 100%, 70%, 65%, 62,5% dan 52,5%. Sedangkan bahan
makanan sumber serat yang sering dikonsumsi oleh penderita adalah tahu dan tempe
sebesar 100%.Tingkat konsumsi karbohidrat sebagian besar penderita dalam kategori
lebih sebesar 47,5%, semua penderita memiliki tingkat konsumsi serat hanya 9,1
g/hari. Kadar glukosa darah dalam keadaan puasa sebagian besar penderita DM
dalam kategori buruk sebesar 47,5%, dan kadar glukosa darah 2JPP sebagian besar
penderita juga termasuk dalam kategori buruk sebesar 55%.
Berdasarkan uji statistik diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara
antara tingkat konsumsi karbohidrat dengan kadar glukosa darah (puasa dan 2JPP)
dengan p-value masing-masing 0,528 dan 0,616 (α > 0,05). Ada hubungan yang
antara tingkat konsumsi serat dengan kadar glukosa darah (puasa dan 2JPP) dengan
p-value masing-masing sebesar 0,030; 0,032 (α < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut,
diharapkan pihak rumah sakit menyediakan tempat tersendiri bagi penderita DM
dengan membuka konsultasi dan pelayanan gizi di poli rawat jalan sehingga segala
bentuk penyuluhan yang berkenaan dengan pengelolaan penyakit DM dapat
dilaksanakan dengan baik.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]