DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT BUAH APEL Streptococcus viridans
Abstract
RINGKASAN
Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Apel
Streptococcus viridans
Salah satu tahap perawatan saluran akar adalah preparasi. Tahap ini
memerlukan instrumentasi dan irigasi. Irigasi berfungsi sebagai pelumas, pembuang
debris, dan antibakteri. Bahan irigasi potensial yang sering digunakan adalah H
3%. Berdasarkan studi secara in vitro dan in vivo belum ditemukan bahan irigasi
potensial yang ideal dan memenuhi syarat biokompatibilitas.
Dewasa ini banyak dikembangkan penelitian tentang pemanfaatan tanaman
dan buah-buahan sebagai pengganti obat-obatan. Buah apel varietas manalagi
merupakan tanaman unggulan Indonesia. Pada kulit buah tersebut terdapat kandungan
polifenol yang berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
daya hambat ekstrak kulit buah apel varietas manalagi terhadap pertumbuhan S.
viridans.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian the post test only control group design. Sampel terbagi menjadi 6
kelompok perlakuan, yaitu M100, M75, M50, M25, K(
0
C selama 24 jam. Setelah diinkubasi dilakukan penghitungan
dan pengukuran luas zona hambat menggunakan jangka sorong.
vii
2
O
2
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat zona hambat pada seluruh
kelompok perlakuan, kecuali aquades steril. Hal tersebut membuktikan bahwa ekstrak
kulit buah apel varietas manalagi mampu menghambat pertumbuhan S. viridans.
Berdasarkan metode serial dilution modifikasi, konsentrasi terkecil ekstrak yang
masih mampu menghambat pertumbuhan S. viridans adalah konsentrasi 25%. Data
hasil penelitian tersebut diuji menggunakan uji statistik. Berdasarkan uji Kruskal
Wallis diketahui jika terdapat perbedaan daya hambat yang bermakna. Uji Mann
Whitney menunjukkan terdapat perbedaan daya hambat yang bermakna antar semua
kelompok perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa
ekstrak kulit buah apel varietas manalagi memiliki daya hambat terhadap
pertumbuhan S. viridans dan konsentrasi 25% merupakan konsentrasi terkecil dalam
menghambat pertumbuhan S. viridans. Adanya daya hambat karena kulit buah
tersebut memiliki kandungan senyawa antibakteri berupa polifenol. Semakin besar
konsentrasi ekstrak, semakin besar pula daya antibakteri ekstrak tersebut.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]