Show simple item record

dc.contributor.authorNurman Martafi Romadhon
dc.date.accessioned2013-12-05T05:29:22Z
dc.date.available2013-12-05T05:29:22Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM081910101038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4775
dc.description.abstractKendaraan bermotor merupakan salah satu alat transportasi, yang memerlukan engine sebagai penggerak mulanya, baik roda dua maupun roda empat. Motor bakar merupakan salah satu engine yang digunakan sebagai penggerak mula tersebut, yang merupakan suatu mesin konversi energi yang merubah energi kalor menjadi energi mekanik. Dengan adanya energi kalor sebagai suatu penghasil tenaga maka sudah semestinya memerlukan bahan bakar dan sistem pembakaran yang terjadi sebagai sumber kalor tersebut. Dalam hal ini bahan bakar yang sering digunakan pada kendaraan bermotor maupun engine industry adalah bensin dan solar, meskipun banyak dijumpai bahan bakar non oil, seperti coal dan gas sebagai bahan bakar alternatif. Oleh karena itu perlu adanya pemikiran dalam mendisain suatu engine dengan efisiensi yang tinggi (Badrawada, 2010). Salah satu cara untuk meningkatkan perbaikan torsi adalah dengan memperbesar kapasitas mesin. Peningkatkan kapasitas mesin dapat digunakan dengan cara memperbesar diameter piston atau dengan cara stroke up (memperpanjang langkah) pada mesin tersebut (Jama, 2008). Memperbesar diameter piston (bore up) dapat menambah resiko sebesar 10% pada saat tenaga maksimal (Bell, 2006). Permasalahan yang diteliti untuk mengetahui perbandingan variasi bore up dan sudut pengapian unjuk mesin, sehingga diketahui daya dan torsi maksimal. Dari hasil penelitian perbandingan variasi bore up dan sudut pengapian unjuk mesin, maka dapat di simpulkan semakin kecil sudut pengapian maka semakin cepat waktu terjadi pembakaran (sparking) pada bahan bakar di dalam ruang bakar, hal ini dapat memangkas waktu keterlambatan pembakaran (ignition delay) yaitu waktu yang vii diperlukan antara saat percikan api dari busi dengan saat awal penyebaran api. Karena waktu keterlambatan pembakaran (ignition delay) lebih cepat maka momen putar dan daya yang dihasilkan semakin besar. Semakin kecil sudut pengapian maka semakin besar nilai konsumsi bahan bakar. Semakin luas permukaan (bore) maka semakin besar nilai konsumsi dari bahan bakar, hal ini dikarenakan semakin besar luas permukaan (bore) maka semakin banyak bahan bakar yang masuk sehingga konsumsi bahan bakar yang dikonsumsi lebih banyak.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081910101038;
dc.subjectVARIASI VOLUME SILINDER (BORE UP), SUDUT PENGAPIAN, MOTOR BENSIN 4 LANGKAHen_US
dc.titlePENGARUH VARIASI VOLUME SILINDER (BORE UP) DAN SUDUT PENGAPIAN TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAHen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record