dc.description.abstract | Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja persimpangan adalah dengan
penambahan TTCD. Sebuah studi awal yang dilakukan Sulistyono (2006) dan
Sulistyono, dkk (2006) dimana efektifitas penggunaan TTCD berdasar hasil analisis
uji beda hanya tampak pada waktu hilang akhir. Sedangkan untuk waktu hilang awal,
penggunaan TTCD belum memberikan pengaruh terhadap arus lalu lintas secara
signifikan. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mendapatkan nilai waktu
hilang awal dan akhir serta tambahan akhir pada simpang bersinyal yang dilengkapi
dengan TTCD. Pengumpulan data primer dilakukan di 10 lokasi simpang jalur utama
Provinsi Jawa Timur, yakni sepanjang jalur Kota Ngawi – Surabaya – Jember.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengukuran lapangan dan rekaman arus
lalu lintas menggunakan (digital video recording) DVR. Analisis arus jenuh dan
waktu hilang adalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori Webster. .
Hasil analisis dari keberangkatan arus menunjukkan pergerakan kendaraan cenderung
telah melakukan pergerakan lebih awal ± 3 detik sebelum lampu lalu lintas warna
hijau dengan puncak keberangkatan arus jenuh sebagian besar terjadi pada interval
ke-2 dan sesudahnya (setelah detik ke-3). Nilai rata-rata yang diperoleh untuk waktu
hilang 2,77 detik dan waktu tambahan akhir (A') = 1,27 detik lebih kecil
dibandingkan nilai waktu hilang menurut MKJI. Penempatan alat TTCD pada
simpang bersinyal dapat memberikan nilai yang cukup positif dalam meningkatkan
kinerja simpang bersinyal dengan bertambahnya nilai arus jenuh yang terjadi maupun
mengurangi keragu-raguan pengemudi saat memasuki zona dilema (dilema zone).
Kata kunci : arus jenuh, waktu hilang, dan tambahan akhir. | en_US |