ANALISIS DAN PENGUJIAN BALOK DENGAN VARIASI MUTU BETON PADA SATU JENIS MUTU TULANGAN
Abstract
Semua elemen struktur bangunan, salah satunya balok yang berfungsi sebagai
rangka struktur bangunan harus direncanakan agar memiliki perilaku daktail dan
berkinerja tinggi supaya dapat menunda waktu keruntuhan saat terjadi gempa yaitu
dengan menjamin terbentuknya sendi-sendi plastis dengan memiliki kemampuan
untuk berotasi sebelum runtuh yang dinyatakan dengan faktor daktilitas kurvatur.
Disini material penyusun beton bertulang tentunya berpengaruh terhadap nilai
daktilitas kurvatur, salah satunya mutu beton. Bagaimana pengaruh perubahan mutu
beton terhadap nilai daktilitas terutama daktilitas kurvatur, akan menjadi
pertimbangan dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan di lapangan dari segi
ekonomis tanpa mengurangi segi keamanannya.
Penelitian ini difokuskan pada pengujian elemen struktur balok beton
bertulang dengan variasi mutu beton pada satu jenis mutu tulangan. Benda uji balok
beton sebanyak 5 model dan berjumlah 3 buah untuk masing-masing model, hingga
jumlah total benda uji sebanyak 15 buah balok uji. Masing-masing model dibuat
dengan mutu beton yang berbeda dengan satu jenis tulangan. Sehingga dapat
diketahui bagaimana pengaruh perubahan mutu beton terhadap nilai beban, pola
retak, dan daktilitasnya. Selain itu dengan didapatkannya nilai daktilitas kurvatur
akan diketahui balok konvensional dengan desain penampang seperti ini layak atau
tidak untuk daerah gempa kuat.
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan, beban P maks yang mampu ditahan
balok dari masing-masing model semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mutu beton. Peningkatan mutu beton pada balok bertulang dengan satu jenis mutu
tulangan meningkatkan nilai lendutannya. Hal ini terjadi karena baja tulangan yang
digunakan pada setiap balok adalah sama dan mutu beton tidak berpengaruh terhadap
kemampuan struktur dalam menahan lendutan. Pola retak yang terjadi pada balok uji
adalah retakan lentur. Pengaruh peningkatan mutu beton pada balok bertulang dengan
satu jenis mutu tulangan terhadap jumlah retakan, lebar retakan dan panjang retakan
tidak terlalu signifikan. Peningkatan mutu beton rata-rata sebesar 13,95 %
meningkatkan kapasitas beban (P maks) sebesar 3,25 % dan nilai daktilitas kurvatur
rata-rata sebesar 18,02 %. Menurut Park dan Paulay (1975), nilai daktilitas kurvatur yang
harus dipenuhi untuk wilayah gempa kuat adalah 16 sehingga nilai daktilitas kurvatur
semua model balok pada pengujian ini tidak memenuhi syarat untuk wilayah gempa
kuat.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]