ENABLER: PERANAN PEMERINTAH DALAM MODEL PEMBANGUNAN BERPUSAT PADA MANUSIA (STUDI PADA PEMERINTAH DESA DI DESA HARJOMULYO, KECAMATAN SILO, KABUPATEN JEMBER DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM - MANDIRI PERDESAAN) TAHUN ANGGARAN 2009)
Abstract
Enabler  merupakan istilah peranan pemerintah dalam Model Pembangunan 
Berpusat pada Manusia. Di Indonesia, urgensi bagi pemerintah untuk dapat 
menjalankan peranannya sebagai  enabler  semakin meningkat seiring diadopsinya 
MDGs ke dalam konsep pembangunan nasional sejak awal tahun 2000. Karena, 
sebagaimana diketahui MDGs dengan tegas menekankan orientasi pada 
pembangunan manusia sebagai wujud konsep pembangunan yang berkualitas. 
Orientasi kepada pembangunan manusia yang berimplikasi pada diterapkannya 
Strategi Pengelolaan Sumber Daya Lokal ini kemudian melahirkan program-program 
yang bersifat pemberdayaan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Di antaranya 
adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat  -Mandiri Perdesaan (PNPM  - 
Mandiri Perdesaan). Sebagai salah satu manifestasi Model Pembangunan Berpusat 
pada Manusia, PNPM  -  Mandiri Perdesaan tentu saja menuntut pemerintah untuk 
dapat mewujudkan peranan  enabler-nya tersebut. Termasuk pemerintah di tingkat 
lokal, yakni pemerintah desa. Ini pulalah yang dialami pemerintah desa di Desa 
Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember dengan masuknya Desa Harjomulyo 
sebagai satu dari berbagai desa sasaran PNPM  -  Mandiri Perdesaan. Bagaimana 
Pemerintah Desa Harjomulyo menjalankan peranannya sebagai  enabler  pada 
penyelenggaraan PNPM  -  Mandiri Perdesaan TA 2009 di Desa Harjomulyo 
merupakan hal yang coba ditelusuri dalam penelitian ini. Momen penyelenggaraan PNPM  -  Mandiri Perdesaan TA 2009 di Desa Harjomulyo dipilih berdasarkan 
pertimbangan santernya protes masyarakat Desa Harjomulyo yang ditujukan kepada 
Pemerintah Desa Harjomulyo, terutama kepada kepala Desa Harjomulyo, terkait 
desain proyek jembatan rabat beton PNPM  -  Mandiri Perdesaan TA 2009 di desa 
tersebut, yang dinilai berpotensi memperparah dampak banjir.  
Guna mencapai tujuan penelitian, maka peneliti pertama-tama akan menggali 
informasi berkaitan dengan peranan Pemerintah Desa Harjomulyo dalam PNPM  - 
Mandiri Perdesaan TA 2009 di Desa Harjomulyo, yang kemudian dianalisa dengan 
menggunakan prinsip-prinsip  enabler  yang dikemukakan Y. C. Yen, untuk 
mengetahui manakah dari peranan yang telah dijalankan Pemerintah Desa 
Harjomulyo tersebut yang termasuk sebagai peranan enabler. Sementara itu, sumber 
data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh melalui observasi 
partisipatif dan wawancara mendalam dengan tiga informan inti, serta dari data 
sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan. Data-data yang 
diperoleh tersebut selanjutnya diperiksa keabsahannya melalui triangulasi dengan 
metode, yakni dengan mewawancarai secara mendalam lima orang informan 
pembanding.  Analisis data dalam penelitian ini  sendiri  dilakukan dengan model 
analisa interaktif dari Miles dan Huberman. 
Hasil dari kegiatan penelitian menunjukkan, bahwa  terdapat delapan peranan 
utama yang dijalankan Pemerintah Desa Harjomulyo pada saat penyelenggaraan 
PNPM - Mandiri Perdesaan TA 2009 di Desa Harjomulyo. Dan dari delapan peranan 
tersebut, empat di antaranya termasuk peranan sebagai enabler.