PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI (Standar Kompetensi Memahami Saling Ketergantungan dalam Ekosistem di SMP Negeri 1 Tapen Kabupaten Bondowoso Kelas 7E Tahun Ajaran 2012/2013)
Abstract
Role playing adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan,
aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang. Dalam Role playing murid
dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran
terjadi di dalam kelas, dengan menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, Role playing
sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana pembelajar
membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang
lain. Penggunaan model pembelajarn Role playing di kelas dapat memberikan
beberapa keuntungan. Keuntungan tersebut yaitu pada saat dilaksanakannya bermain
peran, siswa dapat bertindak dan mengekspresikan perasaan dan pendapat tanpa
kekhawatiran mendapat sanksi. Mereka dapat pula mengurangi dan mendiskusikan
isu-isu yang bersifat manusiawi dan pribadi tanpa adanya kecemasan. Bermain peran
memungkinkan para siswa mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan dengan
ide-ide orang lain. Identifikasi tersebut mungkin cara untuk mengubah perilaku dan
sikap sebagaimana siswa menerima karakter orang lain. Dengan cara ini, siswa
dilengkapi dengan cara yang aman dan kontrol untuk meneliti dan mempertunjukkan
masalah-masalah diantara kelompok-individu-individu.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dari
aspek kognitif, psikomotor, dan afektif; (2) untuk meningkatkan aktivitas siswa di
kelas. Pada akhir penelitian diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa mengalami
peningkatan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang di lakukan dalam
dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Pada masing-masing siklus dilakukan dua kali
pertemuan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Tapen Kabupaten Bondowoso
di Kelas 7E pada Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian
sebanyak 38 orang yang merupakan siswa Kelas 7E di SMP Negeri 1 Tapen pada
Tahun Ajaran 2012/2013. Pada tiap siklus pada penelitian ini dilaksanakan empat
tahap dalam pelaksanaan yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
observasi, dan tahap refleksi.
Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil Model Pembelajaran Role
Playing memberikan hasil yang positif pada hasil belajar siswa dan aktivitas siswa.
Model pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek
kognitif, psikomotor, dan afektif. Rata-rata nilai kognitif siswa di kelas mengalami
viii
peningkatan pada siklus II, jika pada siklus I rata-rata nilai kognitif siswa di kelas
adalah 73,16 dengan standar deviasi 12,76 sedangkan pada siklus II rata-rata nilai
kognitif siswa mengalami kenaikan menjadi 82,89 dengan standar deviasi pada siklus
II adalah 9,56. Rata-rata nilai psikomotor siswa pada siklus I adalah 74,99, rata-rata
pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 82,45 dengan standar deviasi pada
siklus I adalah 8,45 dan mengalami penurunan menjadi 5,4 pada siklus II. Rata-rata
nilai afektif siswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan yaitu dari
73,68 menjadi 80,26 dengan standar deviasi pada siklus I adalah 7,63 dan mengalami
penurunan menjadi 6,82 pada siklus II.
Model pembelajaran Role Playing cukup efektif dalam meningkatkan
aktivitas siswa di kelas. Rata-rata nilai aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II juga
mengalami peningkatan yaitu dari 69,29 menjadi 74,41. Standar deviasi pada siklus I
adalah 76,02 dan pada siklus II menjadi 8,12 hal tersebut menandakan data yang
diperoleh dari hasil observasi cukup representatif, karena besarnya standar deviasi
lebih rendah daripada besarnya mean nilai aktivitas siswa.
Peningkatan hasil belajar siswa dari ranah kognitif, psikomotor dan afektif
disebabkan oleh beberapa langkah-langkah dalam model pembelajaran Role Playing
yang dapat melatih siswa untuk terampil dan kreatif untuk menampilkan skenario
dalam pembelajaran. Selain melatih siswa untuk memiliki keterampilan yang baik,
dalam model pembelajaran Role Playing siswa diajak untuk belajar sambil bermain
sehingga pemahaman siswa pada materi pembelajaran akan lebih mudah tanpa
meninggalkan tujuan dari pembelajaran. Peningkatan pada aspek aktivitas juga
berkaitan dengan langkah-langkah dalam pembelajaran Role Playing yang melatih
siswa untuk aktif dalam menampilkan dan mempersiapkan skenario pembelajaran
yang akan mereka tampilkan di depan kelas. Dengan demikian, model pembelajaran
Role Playing terbukti meningkatkan hasil belajar siswa dari ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor. Selain hasil belajar dari ketiga ranah tersebut, model pembelajaran
Role Playing juga meningkatkan aktivitas siswa.