KAJIAN POTENSI WILAYAH PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN BONDOWOSO
Abstract
Pembangunan pertanian yang maju merupakan salah satu kunci utama
untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan. Pembangunan tidak hanya
dihadapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, namun juga
dihadapkan pula pada tantangan untuk menghadapi perubahan tatanan politik di
Indonesia yang mengarah pada era demokratisasi yakni tuntutan otonomi daerah
dan pemberdayaan petani. Sektor pertanian dihadapkan pada tantangan untuk
mengantisipasi perubahan tatanan dunia yang mengarah pada globalisasi dunia.
Globalisasi menuntut sektor pertanian menghasilkan produk-produk pertanian
yang berdaya saing tinggi, mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta
pemberdayaan masyarakat. Berbagai tantangan tersebut dapat terselesaikan
dengan kerja keras bagi kita semua apabila menginginkan sektor pertanian dapat
menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui mengetahui : (1) kebijakan dalam sektor pertanian
yang telah dibuat oleh pemerintah Kabupaten Bondowoso, (2) Untuk mengetahui
sektor unggulan yang terdapat di Kabupaten Bondowoso, (3) Untuk mengetahui
kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Bondowoso, (4)
Untuk mengetahui strategi pembangunan pertanian di Kabupaten Bondowoso.
Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive method) di Kabupaten
Bondowoso dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif . Penelitian ini
menggunakan alat analisis Location Quotient (LQ), analisis dampak pengganda
(multiplier), dan Force Field Analisis (FFA). Hasil penelitian yang di peroleh
yaitu : (1) Pemerintah Kabupaten Bondowoso telah membuat berbagai kebijakan
untuk pembangunan sektor pertanian dalam hal : a. Peningkatan produksi
pertanian yang dilakukan melalui penyediaan sarana produksi pertanian,
pengembangan bibit unggul, penumbuhan pemberdayaan dan penangkaran benih,
b. Peningkatan ketahanan pangan yang dilakukan dengan melakuka
pengembangan kelompok unit pelayanan jasa alsintan, yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan petani dalam penggunaan alat dan mesin pertanian, c.
Peningkatan penerapan teknologi pertanian dengan melakukan penelitian dan
pengembangan teknologi pertanian, penyuluhan terhadap teknologi pertanian,
pelatihan serta pendampingan pengoperasian teknologi pertanian, d. Pengadaan
sekolah lapang pengendalian hama terpadu dan pengolahan tanaman terpadu, e.
Peningkatan pemasaran hasil pertanian yang dilakukan pemerintah yaitu dengan
melakukan promosi hasil pertanian dengan menjadikan sebagai produk unggulan
daerah, f. Pembagian wilayah Kabupaten Bondowoso menjadi sebuah sistem
wilayah yang disebut Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) yang memiliki
fungsi tersendiri sesuai dengan potensi wilayah. (2) Sektor pertanian menjadi
unggulan kabupaten Bondowoso, berdasarkan analisis LQ subsektor pertanian
yang menjadi unggulan yaitu : tanaman pangan, dan tanaman perkebunan (3) nilai indeks BSR di Kabupaten Bondowoso masih cenderung tinggi. Terbukti bahwa
pada tahun 2006-2010 nilai BSR selalu > 1. Dapat disimpulkan bahwa dari tahun
2006 sampai dengan tahun 2010 sektor pertanian secara nyata memberikan
kontribusi berupa nilai tambah terhadap wilayah basis dan memiliki efek
mulitiplier. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat diartikan bahwa
keberadaan sektor basis dari sektor pertanian dapat mendukung pengembangan
perekonomian bagi Kabupaten Bondowoso itu sendiri dan memberikan dampak
pengganda bagi daerah lain atau dengan kata lain bahwa satu bagian digunakan
untuk wilayah basis sedangkan sisanya merupakan efek penambahan untuk
wilayah non basis. (4) Strategi pembangunan pertanian yang di terapkan
pemerintah Kabupaten Bondowoso menitik beratkan pada aspek sumberdaya
manusia (petani).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]