KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES PEMBUBUTAN BAJA KARBON RENDAH ST 37 AKIBAT VARIASI KECEPATAN POTONG SUDUT POTONG BANTU DAN SUDUT BEBAS PADA PAHAT HSS
Abstract
Proses bubut merupakan proses produksi yang melibatkan suatu mesin yang
prinsipnya adalah pengurangan material (diameter) dari benda kerja itu sendiri. Pada
pembuatan komponen-komponen mesin, produk yang dihasilkan dari proses
pembubutan dituntut untuk mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi, tingkat
kepresisian yang tinggi, dan juga tingkat kehalusan permukaan yang tinggi. Untuk
mencapai hasil pembubutan yang halus maka diperlukan pemilihan parameter proses
pemesinan. Di antara parameter yang mempengaruhi kehalusan hasil pembubutan
adalah nose radius pahat, laju pemakanan dan kedalaman potong. Parameter lain yang
berpengaruh terhadap kekasaran permukaan adalah kecepatan potong dan gerak
pemakanan (feeding), namun belum menghasilkan nilai optimum, dalam arti
kekasaran permukaan masih mungkin diperoleh dengan mengembangkan parameter parameter
lainnya. Diantara parameter lain yang mungkin mempengaruhi kekasaran
yang perlu dikembangkan yaitu sudut potong bantu, sudut bebas, dan sudut potong
utama.
Permasalahan yang diteliti adalah Sejauh mana pengaruh kecepatan potong,
sudut potong bantu, dan sudut bebas terhadap tingkat kekasaran pada benda kerja
pada proses pembubutan baja ST 37 yang menggunakan jenis pahat potong HSS (
High Speed Steels). Metode yang dipakai untuk mencari pengaruh parameter potong
terhadap kekasaran permukaan adalah metode Taguchi. Adapun tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk mendapatkan tingkat kekasaran benda kerja yang sesuai pada proses
pembubutan baja ST 37 dari variasi - variasi yang diberikan. Penelitian ini
dilakukan di Laboraturium Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang pada tanggal 23 – 25 Juni 2011. Penelitian disusun berdasarkan orthogonal
array metode Taguchi yaitu sebanyak 27 kali percobaan.
Dari hasil penelitian, nilai kekasaran permukaan terkecil didapat pada sudut
bebas 14
o
, sudut potong bantu 10
ix
o
dan kecepatan potong 71,7 m/menit. Dalam
penelitian ini diperoleh hubungan interaksi antara sudut bebas dengan sudut potong
bantu mempunyai pengaruh terhadap kekasaran permukaan. Hal ini dikarenakan pada
hubungan penentuan harga laju pemakanan pada sudut bebas yang dipilih, apabila
sudut bebas cukup besar untuk mengurangi gesekan. Pada prinsipnya sudut potong
bantu dapat dipilih sekecil mungkin karena selain memperkuat pahat juga dapat
mempertinggi kehalusan. Sedangkan kecepatan potong terbaik dihasilkan pada
kecepatan potong (v) 71,7 m/menit. Kecepatan potong yang besar akan menaikan
temperatur pemotongan, sehingga benda kerja menjadi lunak akibatnya dapat
terpotong dengan baik, dan nilai kekasaran optimum dapat tercapai.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]