Show simple item record

dc.contributor.authorCitra Awalul Laili
dc.date.accessioned2013-12-04T06:00:57Z
dc.date.available2013-12-04T06:00:57Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM081810301010
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3795
dc.description.abstractUnsur kalium merupakan unsur hara ketiga yang paling banyak terdapat di dalam tanah. Kalium berfungsi untuk tanaman yaitu untuk (a). mempercepat pembentukan zat karbohidrat dalam tanaman; (b). memperkokoh tubuh tanaman; (c). mempertinggi resistensi terhadap serangan hama dan penyakit dan kekeringan; (d). meningkatkan kualitas biji. Sedangkan natrium merupakan unsur hara penunjang yang diperlukan oleh tanaman. Dimana fungsi dari natrium ini sendiri hampir sama seperti kalium. Metode standart yang sering digunakan untuk menganalisis natrium dan kalium didalam tanah adalah metode spektrometri yaitu menggunakan AAS ataupun flame fotometer. Metode potensiometri merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk menentuakan kandungan ion-ion tertentu di dalam suatu larutan, namum belum banyak diterapkan untuk analisis pada sampel tanah. Oleh kerena itu dalam penelitian ini unsur kalium dan natrium dalam tanah akan dianalisis menggunakan metode potensiometri yang hasilnya akan dibandingkan dengan metode spektrometri. Dimana alat yang digunakan adalah flame fotometer. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh variasi ekstraktan dan variasi waktu pengadukan pada analisis kadar K dan Na dalam tanah pertanian, dan dapat membandingan antara metode potensiometri dan spektrometri pada pengukuran kadar K dan Na dalam tanah pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraktan optimum untuk kalium dan natrium dengan menggunakan metode potensiometri adalah CaCl dan air. Sedangkan untuk waktu optimum untuk kalium dan natrium dengan metode potensiomteri adalah waktu 5 menit. Dimana untuk kalium memiliki regresi linear: y = 55,71x + 279,5; limit deteksi sebesar 0,44 ppm, sensitivitas sebesar 55,71 mV/decade; dan reprodusibilitas terendah adalah 0,00% pada konsentrasi 5 ppm, sedangkan yang tertinggi adalah 0,62% pada konsentrasi 1 ppm. Untuk natrium memiliki regresi linear: y = 39,83x + 237,8; limit deteksi sebesar 1,40 ppm, sensitivitas sebesar 39,83 mV/decade; dan reprodusibilitas terendah adalah 0,19% pada konsentrasi 50 ppm, sedangkan yang tertinggi adalah 0,83% pada konsentrasi 0,01 ppm. viii 2 Perbandingan metode potensiometri dan spektrometri untuk analisis kalium dan natrium dalam tanah menunjukkan bahwa penggunaan metode potensiomteri memiliki kecenderungan untuk mendapatkan konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode spektrometri. Hal ini dikarenakan ekstraktan CaCl dan air lebih cocok digunakan untuk metode potensiomteri dibandingkan dengan spektromteri. Salah satu pengganggu spectral pada flame fotometri adalah Ca. Gangguan ini dapat terjadi apabila adanya unsur Ca yang terdapat bersama dengan unsur yang akan dianalisa. Gangguan ini disebabkan karena penggunaan filter untuk memilih l yang akan diukur intensitasnya. Pada penelitian ini dikhawatirkan Ca yang ada di dalam ekstraktan ikut tersaring dan berada di dalam filtrate yang akan dianalisis sehingga menyebabkan respon yang dihasilkan menjadi sangat tinggi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810301010;
dc.subjectMETODE POTENSIOMETRI DAN SPEKTROMETRIen_US
dc.titlePENGGUNAAN METODE POTENSIOMETRI DAN SPEKTROMETRI UNTUK PENGUKURAN KADAR LOGAM NATRIUM DAN KALIUM DALAM TANAH PERTANIAN DENGAN MENGGUNAKAN TIGAEKSTRAKTANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record