PENGGUNAAN METODE POTENSIOMETRI DAN SPEKTROMETRI UNTUK PENGUKURAN KADAR LOGAM NATRIUM DAN KALIUM DALAM TANAH PERTANIAN DENGAN MENGGUNAKAN TIGAEKSTRAKTAN
Abstract
Unsur kalium merupakan unsur hara ketiga yang paling banyak terdapat di
dalam tanah. Kalium berfungsi untuk tanaman yaitu untuk (a). mempercepat
pembentukan zat karbohidrat dalam tanaman; (b). memperkokoh tubuh tanaman; (c).
mempertinggi resistensi terhadap serangan hama dan penyakit dan kekeringan; (d).
meningkatkan kualitas biji. Sedangkan natrium merupakan unsur hara penunjang
yang diperlukan oleh tanaman. Dimana fungsi dari natrium ini sendiri hampir sama
seperti kalium.
Metode standart yang sering digunakan untuk menganalisis natrium dan
kalium didalam tanah adalah metode spektrometri yaitu menggunakan AAS ataupun
flame fotometer. Metode potensiometri merupakan salah satu metode yang banyak
digunakan untuk menentuakan kandungan ion-ion tertentu di dalam suatu larutan,
namum belum banyak diterapkan untuk analisis pada sampel tanah. Oleh kerena itu
dalam penelitian ini unsur kalium dan natrium dalam tanah akan dianalisis
menggunakan metode potensiometri yang hasilnya akan dibandingkan dengan
metode spektrometri. Dimana alat yang digunakan adalah flame fotometer.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh variasi ekstraktan dan
variasi waktu pengadukan pada analisis kadar K dan Na dalam tanah pertanian, dan
dapat membandingan antara metode potensiometri dan spektrometri pada pengukuran
kadar K dan Na dalam tanah pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraktan optimum untuk kalium dan
natrium dengan menggunakan metode potensiometri adalah CaCl
dan air. Sedangkan
untuk waktu optimum untuk kalium dan natrium dengan metode potensiomteri adalah
waktu 5 menit. Dimana untuk kalium memiliki regresi linear: y = 55,71x + 279,5;
limit deteksi sebesar 0,44 ppm, sensitivitas sebesar 55,71 mV/decade; dan
reprodusibilitas terendah adalah 0,00% pada konsentrasi 5 ppm, sedangkan yang
tertinggi adalah 0,62% pada konsentrasi 1 ppm. Untuk natrium memiliki regresi
linear: y = 39,83x + 237,8; limit deteksi sebesar 1,40 ppm, sensitivitas sebesar 39,83
mV/decade; dan reprodusibilitas terendah adalah 0,19% pada konsentrasi 50 ppm,
sedangkan yang tertinggi adalah 0,83% pada konsentrasi 0,01 ppm.
viii
2
Perbandingan metode potensiometri dan spektrometri untuk analisis kalium
dan natrium dalam tanah menunjukkan bahwa penggunaan metode potensiomteri
memiliki kecenderungan untuk mendapatkan konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan metode spektrometri. Hal ini dikarenakan ekstraktan CaCl
dan
air lebih cocok digunakan untuk metode potensiomteri dibandingkan dengan
spektromteri. Salah satu pengganggu spectral pada flame fotometri adalah Ca.
Gangguan ini dapat terjadi apabila adanya unsur Ca yang terdapat bersama dengan
unsur yang akan dianalisa. Gangguan ini disebabkan karena penggunaan filter untuk
memilih l yang akan diukur intensitasnya. Pada penelitian ini dikhawatirkan Ca yang
ada di dalam ekstraktan ikut tersaring dan berada di dalam filtrate yang akan
dianalisis sehingga menyebabkan respon yang dihasilkan menjadi sangat tinggi.