dc.description.abstract | Penerapan model pembelajaran Bestek-Kreatif tipe ERUPT bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan berbicara dalam kegiatan diskusi siswa kelas XI IPA 5
SMA Negeri Arjasa. Hal tersebut dilakukan karena keterampilan berbicara siswa
rendah. Dari 36 siswa, sebanyak 26 siswa atau 73% mendapatkan nilai ≤ 75, sehingga
tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Siswa lebih menyukai
menulis, daripada berbicara. Metode ERUPT memberikan kesempatan pada siswa
untuk berlatih mengerjakan, melakukan, mempraktikkan hal-hal yang berkaitan
dengan materi yang diajarkan, pemberdayaan ahli atau teman sebagai narasumber dan
memodifikasi kebiasaan negatif “mencontek” menjadi cara belajar positif.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah penerapan model
pembelajaran Bestek-Kreatif tipe ERUPT untuk meningkatkan keterampilan
berbicara dalam kegiatan diskusi kelas XI IPA 5 SMA Negeri Arjasa, (2)
bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara dalam kegiatan diskusi kelas XI
IPA 5 SMA Negeri Arjasa setelah diterapkan pembelajaran dengan model
pembelajaran Bestek-Kreatif tipe ERUPT. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian
ini adalah: (1) penerapan model pembelajaran Bestek-Kreatif Tipe ERUPT untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam kegiatan diskusi kelas XI IPA 5
SMA Negeri Arjasa (2) peningkatan keterampilan berbicara siswa dalam kegiatan
diskusi kelas XI IPA 5 SMA Negeri Arjasa setelah diterapkan model pembelajaran
Bestek-Kreatif Tipe ERUPT.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan bersifat
partisipan. Data pada penelitian ini berupa hasil pengamatan pada siswa dan guru saat
penerapan metode ERUPT untuk keterampilan berbicara dalam kegiatan diskusi,
hasil belajar siswa setelah penerapan metode ERUPT untuk keterampilan berbicara
dalam kegiatan diskusi, dan hasil wawancara terhadap siswa dan guru. Sumber data
dalam penelitian ini adalah 36 siswa dan guru matapelajaran bahasa Indonesia kelas
XI IPA 5 SMA Negeri Arjasa.
Hasil penelitian keterampilan berbicara dalam kegiatan diskusi siswa kelas XI
IPA 5 SMA Negeri Arjasa setelah diterapkan model pembelajaran Bestek-Kreatif tipe
ERUPT mengalami peningkatan.siswa yang mencapai ketuntasan hasil tes
keterampilan berbicara dengan nilai ≥ 75 pada tahap prasiklus adalah 19,5% atau 7
siswa, tahap siklus I adalah 44,5% atau 16 siswa, dan tahap siklus II, sebanyak 86%
atau 31 siswa.
Simpulan yang diambil adalah penerapan metode ERUPT yang meningkatkan
keterampilan berbicara dalam kegiatan diskusi siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri
Arjasa berlangsung dengan tahap menggali kemampuan siswa, menceritakan kembali
penjelasan guru, dan tes. Keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan yaitu,
pada prasiklus 19,5%, tahap siklus I meningkat menjadi 44,5%, dan yang mencapai
kriteria ketuntasan siklus II meningkat lagi menjadi 86% siswa yang mencapai
kriteria ketuntasan minimal. Selanjutnya saran yang dapat diberikan, yaitu: 1) bagi
guru bahasa Indonesia harus menjelaskan tentang model pembelajaran Bestek-Kreatif
tipe ERUPT agar siswa tidak mengalami kendala pada saat proses belajar mengajar;
2) bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan hasil tes keterampilan berbicara dalam
kegiatan diskusi, disarankan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kembali
keterampilan berbicaranya; 3) bagi peneliti lain disarankan merencanakan
pembelajaran seoptimal mungkin, dan 4) bagi penggagas metode ERUPT untuk lebih
mengatur kefektifan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan metode ERUPT. | en_US |