Show simple item record

dc.contributor.authorAnggi Restyana
dc.date.accessioned2013-12-04T04:56:55Z
dc.date.available2013-12-04T04:56:55Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM072210101014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3708
dc.description.abstractPenilaian kesegaran ikan secara luas sampai saat ini masih menggunakan cara-cara sensori seperti penampakan, tekstur, bau, dan warna. Berbagai teknik pengujian mulai dari yang bersifat konvensional sampai dengan teknik instrumensi modern telah banyak dikembangkan dan diterapkan di masyarakat. Tuntutan konsumen saat ini adalah perlunya suatu kemasan yang dapat mendeteksi kesegaran ikan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, teknologi kemasan modern menciptakan suatu smart packaging yang merupakan suatu sensor yang dapat mendeteksi kesegaran ikan. Perkembangan kemasan pintar (smart packaging) dengan sensor yang dapat mendeteksi tingkat kemunduran mutu ikan merupakan inovasi baru dalam memberikan arti kemudahan, kepraktisan, jaminan mutu serta keamanan hasil-hasil perikanan di masa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fabrikasi kemasan pintar polianilina, mengetahui sensitifitas sensor poloanilina dan mengetahui hubungan antara perubahan membran polianilina dengan parameter kesegaran ikan. Penelitian dilakukan terhadap 3 suhu penyimpanan ikan (ruang, chiller, freezer), analisis sensitifitas sensor polianilina dengan melihat perubahan warna membran secara kuantitatif. Analisis tingkat kesegaran ikan bandeng dengan pengamatan terhadap parameter uji kesegaran, berupa nilai tekstur ikan, total bacterial counts (TBC), nilai pH, dan total volatile bases (TVB). Sensitivitas sensor diukur berdasarkan rasio antara laju perubahan intensitas warna hijau membran dengan laju penurunan kesegaran ikan. Analisis sensitifitas sensor polianilina memperlihatkan adanya perubahan warna yang nyata seiring dengan perubahan tingkat kesegaran ikan bandeng. Secara visual sensor polianilina mengalami perubahan warna dengan pola perubahan warna hijau kemudian memudar hingga menjadi biru yang menggambarkan adanya penurunan tingkat kesegaran ikan. Perubahan intensitas warna hijau membran mengalami penurunan diikuti dengan penurunan tingkat kesegaran ikan secara berbanding lurus. Pada penyimpanan suhu ruang intensitas hijau membran saat kondisi ikan segar adalah 162-120 ppi, masih segar adalah 106-78 ppi dan tidak segar adalah lebih kecil dari 54 ppi, dengan nilai sensitivitas membran 0,8 satuan tiap perubahan nilai TVB ikan. Pada penyimpanan suhu chiller intensitas hijau membran saat kondisi ikan segar adalah 162-117 ppi, masih segar adalah 96-33 ppi dan tidak segar adalah lebih kecil dari 20 ppi, dengan nilai sensitivitas membran 0,21 satuan tiap perubahan nilai TVB ikan. Pada suhu freezer intensitas hijau membran menunjukkan angka ikan segar 162-110 ppi. Dengan nilai sensitivitas membran 0,33 satuan tiap perubahan nilai TVB ikan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072210101014;
dc.subjectAplikasi Membran Polianilina, Kemasan Pintar (Smart Packaging), Sensor, Kesegaran Ikan Bandengen_US
dc.titleAPLIKASI MEMBRAN POLIANILINA PADA KEMASAN PINTAR (Smart Packaging) SEBAGAI SENSOR KESEGARAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record