APLIKASI MEMBRAN POLIANILINA PADA KEMASAN PINTAR (Smart Packaging) SEBAGAI SENSOR KESEGARAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk.)
Abstract
Penilaian kesegaran ikan secara luas sampai saat ini masih menggunakan
cara-cara sensori seperti penampakan, tekstur, bau, dan warna. Berbagai teknik
pengujian mulai dari yang bersifat konvensional sampai dengan teknik instrumensi
modern telah banyak dikembangkan dan diterapkan di masyarakat. Tuntutan
konsumen saat ini adalah perlunya suatu kemasan yang dapat mendeteksi kesegaran
ikan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, teknologi kemasan modern menciptakan
suatu smart packaging yang merupakan suatu sensor yang dapat mendeteksi
kesegaran ikan. Perkembangan kemasan pintar (smart packaging) dengan sensor
yang dapat mendeteksi tingkat kemunduran mutu ikan merupakan inovasi baru dalam
memberikan arti kemudahan, kepraktisan, jaminan mutu serta keamanan hasil-hasil
perikanan di masa depan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fabrikasi kemasan pintar
polianilina, mengetahui sensitifitas sensor poloanilina dan mengetahui hubungan
antara perubahan membran polianilina dengan parameter kesegaran ikan.
Penelitian dilakukan terhadap 3 suhu penyimpanan ikan (ruang, chiller,
freezer), analisis sensitifitas sensor polianilina dengan melihat perubahan warna
membran secara kuantitatif. Analisis tingkat kesegaran ikan bandeng dengan
pengamatan terhadap parameter uji kesegaran, berupa nilai tekstur ikan, total
bacterial counts (TBC), nilai pH, dan total volatile bases (TVB). Sensitivitas sensor
diukur berdasarkan rasio antara laju perubahan intensitas warna hijau membran
dengan laju penurunan kesegaran ikan. Analisis sensitifitas sensor polianilina
memperlihatkan adanya perubahan warna yang nyata seiring dengan perubahan
tingkat kesegaran ikan bandeng.
Secara visual sensor polianilina mengalami perubahan warna dengan pola
perubahan warna hijau kemudian memudar hingga menjadi biru yang
menggambarkan adanya penurunan tingkat kesegaran ikan. Perubahan intensitas
warna hijau membran mengalami penurunan diikuti dengan penurunan tingkat
kesegaran ikan secara berbanding lurus.
Pada penyimpanan suhu ruang intensitas hijau membran saat kondisi ikan
segar adalah 162-120 ppi, masih segar adalah 106-78 ppi dan tidak segar adalah lebih
kecil dari 54 ppi, dengan nilai sensitivitas membran 0,8 satuan tiap perubahan nilai
TVB ikan.
Pada penyimpanan suhu chiller intensitas hijau membran saat kondisi ikan
segar adalah 162-117 ppi, masih segar adalah 96-33 ppi dan tidak segar adalah lebih
kecil dari 20 ppi, dengan nilai sensitivitas membran 0,21 satuan tiap perubahan nilai
TVB ikan.
Pada suhu freezer intensitas hijau membran menunjukkan angka ikan segar
162-110 ppi. Dengan nilai sensitivitas membran 0,33 satuan tiap perubahan nilai TVB
ikan.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]